"Dari hasil kajian dan usulan kami, daerah Taileleu di Kecamatan Siberut Barat Daya, Pulau Siberut masuk dalam KEK Pariwisata," kata Kepalas Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Mentawai, Desti Seminora di Tuapejat, Selasa.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan beberapa waktu lalu, Taileleu memiliki potensi lengkap untuk investasi pariwisata dengan lahan yang terhubung secara keseluruhan dan lahan tersebut sudah dibeli oleh pihak investor.
Selain memiliki pemandangan alam yang masih alami, Taileleu juga memiliki adat budaya yang terjaga dan potensi wisata bahari yang sangat banyak. Dalam pengembangan KEK pariwisata tersebut, pelestarian budaya menjadi hal penting yang harus dijaga.
Lebih lanjut ia mengemukakan dalam pengembangan KEK pariwisata yang dilakukan investor pihaknya akan mengawal dan terlibat secara intensif agar pengembangan KEK memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.
"Saat ini pihak investor sudah menyekolahkan dan melatih masyarakat setempat yang akan bekerja pada kawasan KEK tersebut. Langkah ini dinilai sangat bagus sehingga masyarakat memiliki skill yang baik dalam pekerjaan pariwisata," jelasnya.
KEK yang ada di Mentawai, lanjutnya semuanya akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi serta peningkatan taraf perekonomian masyarakat setempat dan memberikan pangaruh positif terhadap iklim pariwisata Sumbar.
Untuk mengontrol dalam pembangunan KEK, pihaknya akan membuat aturan dalam menghubungkan investasi dengan masyarakat, termasuk keterlibatan masyarakat yang ingin ikut dalam berinvestasi.
Pemkab Kepulauan Mentawai sendiri menargetkan nilai investasi yang bisa mengalir masuk melalui KEK Mentawai bisa menembus Rp1 triliun. Angka ini nantinya diharapkan bisa mencakup pembangunan bandara, resor dan hotel, serta dermaga baru untuk menampung kapal pesiar
Desti menjelaskan, dalam mendukung KEK Mentawai, pihak pemerintah setempat akan memastikan ketersedian insfrastruktur seperti jalan, bandara serta infrastruktur pendukung lainnya.
Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017