"Indonesia merdeka karena revolusi mental Soekarno dan Hatta. Mereka melakukan revolusi mental dari dirinya dulu," kata dia, saat berkunjung ke Wisma ANTARA, di Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut Anhar, Soekarno dan Hatta merupakan orang-orang terdidik yang rela menderita demi bangsa dan negara.
"Soekarno itu insinyur, dia bisa saja menjadi seorang arsitek, kalau Hatta itu seorang ahli ekonomi dan dia juga orang kaya. Tetapi kenapa mereka memilih menderita? Mereka adalah sosok pemimpin, orang yang mampu melampaui dirinya. Tidak seperti anggota DPR sekarang," tutur Anhar.
Anhar membandingkan dengan kondisi saat ini.
"Sekarang tidak ada role model pemimpin seperti itu. Ada enggak keberanian untuk menderita, jadi pemimpin itu kesedian untuk menderita, jadi pemimpin tidak mudah karena resiko besar," ujarnya.
"Pemimpin itu beda dengan pejabat, kalau pejabat melakukan korupsi, pemimpin tidak," kata dia.
Pewarta: Monalisa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017