"Ini memang pelabuhan yang utama dan kami berharap sebetulnya pelabuhan ini bisa lebih ditingkatkan karena ke depannya akan banyak proses logistik dari luar Papua masuk melalui pelabuhan ini," kata Menteri Rini di Timika, Rabu, saat meninjau proses logistik program semen harga terjangkau di pelabuhan Pomako.
Menteri menjelaskan, pihaknya mendapat laporan dari Kepala Pelabuhan Pomako Timika bahwa ada persoalan tentang status tanah dan sudah ada di pengadilan. Harapannya semoga bisa diputuskan cepat dan dapat dimenangkan oleh pemerintah supaya kita bisa membangun dermaga ini.
Sebelumnya, Menteri BUMN melalui sinergi lima BUMN, yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Pelni (Persero), PT Pelindo IV (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero), memprogramkan semen harga terjangkau di Papua dengan pengiriman semen produk salah satu anak usaha Semen Indonesia yaitu Semen Tonasa dari Makassar ke Papua melalui pelabuhan Pomako, Timika.
Program yang bertujuan untuk memangkas disparitas harga semen di Papua khususnya di kabupaten Jayawijaya, Puncak Jaya, Tolikara, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo, dan Membramo Tengah tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memperoleh semen dengan harga lebih terjangkau dari harga sebelumnya yang bisa mencapai jutaan rupiah.
Direktur Pemasaran dan Supply Chain PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Ahyanizzaman menjelaskan bahwa semen yang tiba di Timika dalam satu kali pengiriman sebanyak 13 kontener atau 312 ton tersebut akan dikirim sesuai kebutuhan dan akan diangkut ke Wamena dengan melibatkan TNI AU menggunakan pesawat Hercules.
Pesawat ini mampu memuat semen hingga 12 ton dengan satu kali penerbangan per pekan.
"Dengan menggunakan Hercules diharapkan dapat menekan biaya logistik udara ke Wamena, karena tidak ada akses lain dari Timika menuju Wamena kecuali melalui jalur udara," tutur Ahyanizzaman.
Selain Hercules, unit pesawat lain juga disiapkan untuk pendukung pasokan ke Wamena dengan melibatkan maskapai pesawat kargo komersial, yaitu TriMG, yang mampu melakukan pengiriman 31 ton per hari.
Menteri Rini juga mengatakan selain semen pihaknya juga akan mencoba menurunkan biaya logistik produk pangan yang akan dikirimkan melalui Timika untuk itu perlu adanya peningkatan pelabuhan mengingat kondisi saat ini menurut Menteri Rini sudah sangat tidak memadai.
"Kedepannya satu kapal bisa ada semen, tepung, gula beras dan sebagainya sehingga biayanya lebih tertekan untuk logistik. Kita sedang terus mencooba untuk bagaimana caranya biaya logistik bisa diturunkan. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan pelabuhan Timika," ujarnya.
(T.KR-JRM/S025)
Pewarta: Jeremias Rahadat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017