Jakarta (ANTARA News) - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Hamli mengajak seluruh takmir atau pengurus masjid di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mewaspadai kelompok ISIS dan simpatisannya....jangan sampai menguasai masjid bapak dan ibu sekalian."
"Jangan sampai Poso menjadi lokasi persembunyian dan transit mereka," kata Hamli dalam dialog "Jadikan Masjid Kita sebagai Pusat Syiar Damai" di Poso, Kamis, yang diikuti 100 orang takmir dari enam kecamatan, sebagaimana dikutip dalam siaran pers.
Menurut Hamli, Poso dekat dengan jalur yang kemungkinan dilewati kelompok ISIS dan simpatisannya di Asia Tenggara untuk menuju ke Filipina Selatan, yakni Tarakan, Sangir, dan Morotai.
Membiarkan Poso menjadi lokasi persembunyian dan transit anggota ISIS beserta simpatisannya, lanjut Hamli, sama artinya dengan menyerahkan Poso untuk dihancurkan.
"Kita semua memiliki kehidupan, memiliki masa depan. Tentu tidak ingin di Poso ini setiap hari ada tembak-tembakan, ada bom, atau ada serangan pasukan militer," kata dia.
Oleh karena itu, Hamli mengajak masyarakat, khususnya takmir masjid, untuk sedini mungkin mengenali tanda-tanda gerakan radikal terorisme.
Pada kesempatan yang sama mantan narapidana terorisme Kurnia Widodo mengatakan salah satu modus yang digunakan kelompok radikal adalah menguasai masjid. Ia pun menuturkan pengalamannya menguasai sebuah masjid di Bandar Lampung.
"Di sana memang takmirnya satu aliran, kita kuasai masjid itu. Jadi, mudah saja mendoktrin dan membaiat orang-orang yang datang," ungkap Kurnia.
Oleh karena itu, ia mengajak para takmir yang mengikuti acara yang digelar BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah itu untuk menjaga masjidnya agar tak dikuasai atau dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk menyebarkan pahamnya.
Menurut alumnus Teknik Nuklir ITB itu, ciri-ciri kelompok yang biasa menduduki masjid untuk penyebarluasan paham radikal terorisme antara lain kedatangannya tidak untuk berjamaah, merasa keyakinannya paling benar, mudah mengafirkan, dan bersikap tertutup.
"Kalau ada orang atau kelompok semacam itu waspadai, jangan sampai menguasai masjid bapak dan ibu sekalian," kata Kurnia.
Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu menyambut baik upaya BNPT melibatkan takmir masjid dalam pencegahan penyebarluasan paham radikal terorisme. Kegiatan itu diharapkan dapat membantu kelancaran pembangunan di wilayah yang dipimpinnya.
"Poso sampai saat ini masih terus membangun, dibutuhkan jaminan keamanan untuk pelaksanaannya. Kegiatan ini positif, kami harapkan bisa meningkatkan situasi aman yang selama ini sudah terbangun," kata Darmin.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017