"Kapal ini dibangun PT PAL di Korea Selatan dalam rangka alih ilmu dan teknologi," katanya, di sela penyambutan di Dermaga Kapal Selam Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin.
Dia mengatakan kapal selam kelas 209/1400 ini adalah pesanan pertama dari sebanyak tiga unit kapal yang dipesan di PT PAL.
"Kapal pesanan kedua masih dikerjakan di Korea Selatan, baru pada pesanan ketiga dikerjakan di galangan PT PAL," katanya.
Ade menyebut pengerjaan dengan sistem alih ilmu dan teknologi semacam ini merupakan kontribusi positif bagi kemajuan industri pertahanan PT PAL, yang pada gilirannya dapat membangun kemandirian produksi dalam negeri di bidang teknologi pengembangan alutsista TNI.
ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Lebih lanjut dia menjelaskan Nagapasa yang dijadikan nama pada kapal pesanan pertama ini diambil berdasarkan nama senjata berupa panah milik tokoh pewayangan Indrajit, putera mahkota negara Alengka.
"Senjata ini saat dilepaskan memiliki keistimewaan yaitu dapat mengeluarkan ular yang tidak terbilang jumlahnya dan menyerang musuh dengan ganas. Hal ini mengandung makna bahwa dengan hadirnya KRI Nagapasa- 403 di jajaran TNI Angkatan Laut dapat memberikan daya tangkal di kawasan regional. Selain itu menambah eksistensi TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan tugas dan berperan aktif memperkuat pertahanan negara," katanya, menjelaskan.
KRI Nagapasa tergolong super canggih, dilengkapi dengan "torpedo black shark" sepanjang 6,3 meter dengan diameter 533 milimeter, yang memiliki jarak luncur ideal 50 kilometer berkecepatan 50 knot.
Kasal Ade Supandi berharap seluruh prajurit KRI Nagapasa dapat menjalankan amanah yang telah diberikan oleh rakyat dan negara, dengan terus meningkatkan dedikasi dan profesionalitas prajurit matra laut, serta memelihara dan mempergunakan alusista tersebut sebaik-baiknya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/ Hanif Nashrullah
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017