Banjir setinggi dua meter tersebut persis di Desa Lopus dan Desa Nyalang, Kecamatan Delang, diketahui saat akan melakukan kunjungan kerja ke Desa Kudangan, kata Asisten II Setda Kabupaten Lamandau, Loderman di Nanga Bulik, Selasa.
"Rencananya pagi tadi saya mau ke Kecamatan Delang untuk perjalanan dinas, tapi sampai di desa Nyalang, ternyata jalannya tidak bisa dilewati karena terendam banjir. Saya akhirnya memutuskan balik lagi ke Nanga Bulik," beber dia.
Terjadinya banjir di sekitar Trans Kalimantan Poros Selatan tersebut diduga karena meluapnya air sungai Delang lantaran hujan lebat yang terus terjadi selama 2 hari berturut-turut.
Akibat terendam banjir tersebut, ada beberapa kendaraan seperti bus Damri dan kendaraan umum lainnya terhenti karena tidak dapat melintasinya.
"Kalau penyebab pastinya saya kurang paham. Nanti saya akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau agar diambil langkah-langkah antisipasi," kata Loderman.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Lamandau Masdiani telah dihubungi untuk mengetahui penyebab pasti dan upaya penanganannya. Namun sampai berita ini diturunkan, telepon genggam Masdiani belum dapat dihubungi.
(T.KR-JWM/H005)
Pewarta: Jaya Wiawana Manurung
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017