Indonesia, mengungguli Vietnam yang meraih dua emas, satu perak dan dua perunggu.
Manajer tim angkat besi Indonesia, Alamsyah Wijaya di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan apa yang diraih oleh Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan pada kejuaraan dua tahun ini telah sesuai dengan target yang dicanangkan.
Terkait Eko Yuli Irawan yang hanya meraih perak atau gagal mempertahankan posisi, Alamsyah menyebut apa yang dilakukan oleh lifter yang turun di kelas 62 kg ini telah sesuai kemampuan.
"Eko disebut gagal? Saya kira tidak. Kalau angkatan sudah lebih dari 300 kg itu levelnya sudah dunia. Yang jelas sekarang semuanya tetap on the track," katanya menambahkan.
Pada kejuaraan dua tahunan ini, lifter Indonesia yang sukses menyumbangkan medali emas adalah Deni di kelas 69 kg serta Ketut Ariana pada kelas 77 kg. Sedangkan perak direbut oleh Eko Yuli Irawan di kelas 62 kg dan Surahmat di kelas 56 kg.
Indonesia pada hari terakhir pelaksanaan SEA Games sebenarnya masih berpeluang menambah medali dari cabang angkat besi lewat Edi Kurniawan pada kelas 85 kg. Namun, dalam perjalanannya harapan Indonesia itu harus pupus dan pulang tanpa medali.
"Edi sudah maksimal. Tadi memang ada peluang di perak. Tapi dalam perjalannya kondisi berubah karena kalah di angkatan. Kami melihat persaingan disini memang sangat ketat," kata Alamsyah menambahkan.
Dengan berakhirnya SEA Games 2017 ini, kata dia, atlet langsung fokus untuk melakukan pemulihan karena kejuaraan lebih besar sudah didepan mata yang salah satunya adalah Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
"Di Asian Games kita harus lebih fokus karena persaingan bakal lebih ketat. Yang jelas semua tahapan persiapan masih on the track," kata pria yang juga mantan atlet angkat besi nasional itu.
Manajer tim angkat besi Indonesia, Alamsyah Wijaya di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan apa yang diraih oleh Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan pada kejuaraan dua tahun ini telah sesuai dengan target yang dicanangkan.
Terkait Eko Yuli Irawan yang hanya meraih perak atau gagal mempertahankan posisi, Alamsyah menyebut apa yang dilakukan oleh lifter yang turun di kelas 62 kg ini telah sesuai kemampuan.
"Eko disebut gagal? Saya kira tidak. Kalau angkatan sudah lebih dari 300 kg itu levelnya sudah dunia. Yang jelas sekarang semuanya tetap on the track," katanya menambahkan.
Pada kejuaraan dua tahunan ini, lifter Indonesia yang sukses menyumbangkan medali emas adalah Deni di kelas 69 kg serta Ketut Ariana pada kelas 77 kg. Sedangkan perak direbut oleh Eko Yuli Irawan di kelas 62 kg dan Surahmat di kelas 56 kg.
Indonesia pada hari terakhir pelaksanaan SEA Games sebenarnya masih berpeluang menambah medali dari cabang angkat besi lewat Edi Kurniawan pada kelas 85 kg. Namun, dalam perjalanannya harapan Indonesia itu harus pupus dan pulang tanpa medali.
"Edi sudah maksimal. Tadi memang ada peluang di perak. Tapi dalam perjalannya kondisi berubah karena kalah di angkatan. Kami melihat persaingan disini memang sangat ketat," kata Alamsyah menambahkan.
Dengan berakhirnya SEA Games 2017 ini, kata dia, atlet langsung fokus untuk melakukan pemulihan karena kejuaraan lebih besar sudah didepan mata yang salah satunya adalah Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
"Di Asian Games kita harus lebih fokus karena persaingan bakal lebih ketat. Yang jelas semua tahapan persiapan masih on the track," kata pria yang juga mantan atlet angkat besi nasional itu.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017