"Kini yang belum melakukan perekaman tinggal 1,3 jutaan," ujar Kepala Disdukcapil Jabar Abas Bashari di sela-sela Sosialisasi Pemutakhiran Daftar Pemilih Gubernur Jabar 2018 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar, Kota Bandung, Kamis.
Menurutnya, mayoritas penduduk yang belum merekam KTP-el berada di pelosok-pelosok wilayah. Selain itu, faktor kesehatan menjadi salah satu penghambat belum rampungnya perekaman. Di sisi lain, peralatan penunjang perekaman KTP-el pun sering bermasalah.
Untuk mempercepat, Disdukcapil Jabar bersama kabupaten/kota berupaya dengan menerapkan langkah jemput bola ke masyarakat. Akhir pekan pun menjadi alternatif bagi Disdukcapil, untuk membuka layanan perekaman di tempat-tempat pusat aktifitas warga.
"Mereka kan dikejar, dengan alat pake motor, kita datangi satu per satu warga. Orang-orang yang sakit, stroke, didatangi, kita foto," katanya.
Abas menambahkan, dari total wajib KTP-el di Jabar sebanyak 31 juta orang, sementara yang telah mengantongi mencapai 28 juta orang. Untuk sisanya ada yang mengalami gagal rekam, belum melakukan perekaman, dan belum cetak.
Meskipun begitu, Abas optimistis perekaman dan pencetakan KTP-el akan tuntas tahun ini, meski tidak 100%. Terlebih, penduduk wajib KTP-el jumlahnya terus bertambah setiap hari.
"Kan yang dewasa tiap hari nambah, jumlahnya banyak di setiap kabupaten/kota. Tapi, semester ini saja sudah 850.000-an, percepatan bisa selesai lah," kata dia.
Menurut dia, daerah yang paling banyak belum melakukan perekaman yakni Bekasi hingga mencapai 200.000 orang. Kondisi tersebut terjadi akibat warga yang bersangkutan umumnya sulit ditemui.
"Mereka kan umumnya pagi sudah pergi kerja, pulangnya malam. Kadang Sabtu-Minggu juga mereka keluar, jadi sulit ditemui," katanya.
Sementara itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri Fuad Arif Fakrulloh mengatakan, perekaman KTP-el di Jabar sudah menyentuh angka 98 persen. Artinya, sudah dipastikan bahwa data penduduk sudah tunggal.
Untuk sisa 1,3 juta penduduk yang belum merekam, ia meminta agar KPU kabupaten/kota untuk gencar menjemput bola ke warga-warga yang memang sulit melakukan perekaman.
"Nah kita selesaikan empat bulam ini, kalau itu sudah terekam semua insyaallah data pemilih kita akan lebih valid," katanya.
Untuk sisa 1,3 juta penduduk yang belum merekam, ia meminta agar KPU kabupaten/kota untuk gencar menjemput bola ke warga-warga yang memang sulit melakukan perekaman.
"Nah kita selesaikan empat bulam ini, kalau itu sudah terekam semua insyaallah data pemilih kita akan lebih valid," katanya.
Pewarta: Asep F
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017