Sapi tersebut menyeruduk dan membuat panik warga serta penumpang bis di terminal itu. Butuh waktu satu jam sapi hingga akhirnya bisa dijinakkan dan disembelih di terminal saat itu juga.
Ketua RW I Desa Bungurasih Irwan Hamonangan menjelaskan kejadian bermula saat seorang panitia bersiap untuk menggiring sapi ke mushola untuk disembelih secara tiba-tiba mengamuk dan menyerang salah seorang panitia kurban.
"Karena sapi ini agak aneh dan lain daripada yang lain, akhirnya salah satu panitia yakni Siun tidak kuat menarik dan diserang. Hal itu karena tali tidak terikat di hidung sapi dan hanya diikat di leher," kata pria 45 tahun ini.
Dia mengatakan, karena hanya diikat di leher membuat kekuatan sapi besar dibanding jika diikat di hidung. Sapi tersebut lepas dan lari ke area terminal. Panitia yang panik dibantu warga sekitar mengejar sapi itu.
"Butuh waktu satu jam untuk panitia dibantu warga sekitar menjinakkan sapi tersebut dan kami memutuskan untuk langsung menyembelih sapi di terminal," tuturnya.
Beruntung insiden ini walau sempat menyeruduk dan membuat panik warga serta penumpang di terminal, tidak sampai memakan korban.
Pewarta: Indra Setiawan/Willy Irawan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017