"30 bungkus daging qurban PCIM diserahkan langsung kepada tujuh ustadz Rohingya yang mengajar serta menjaga rumah tahfiz anak-anak Rohingya yang berjumlah 105 orang," kata Direktur MDMC Malaysia, Zulfan Haidar di Kuala Lumpur, Senin.
Zulfan mengatakan rumah tahfiz ini dimiliki oleh perseorangan, "dan sekarang Alhamdulillah sudah ada donatur tetap, malahan sudah bisa menyewa rumah satu lagi di depan rumah yang sekarang".
"Lokasi di Selayang di belakang Pasar Borong. Kebetulan mahasiswa IIUM (International Islamic University Malaysia) juga sering membuat acara disana. Malah mereka bikin toilet dan tempat cuci pakaian serta tempat wudhu," tambahnya.
Dia mengatakan, International Islamic School Malaysia (IISM) Secondary, sekolah dibawah IIUM juga mengirimkan 40 bungkus daging qurban pada hari pertama.
"Sekolah ini bersama dengan mahasiswa IIUM membina dan menyantuni anak-anak2 Rohingya yang tekun menghafal Al-Quran.
Ia menambahkan, kedepannya MDMC Malaysia siap membantu siapa saja yang ingin berkontribusi meringankan beban komunitas pelarian Rohingya di Malaysia.
Ketua PCIM Malaysia, Dr Sonny Zulhuda mengatakan pihaknya bersama MDMC Malaysia memiliki misi amar maruf nahi munkar dalam konteks keummatan, yaitu terkait nasib umat Islam di berbagai belahan dunia.
"PCIM menjalankankan sikap PP Muhammadiyah yang tegas membela nasib ummat Islam Rohingya yang tertekan di Myanmar sehingga terpaksa melarikan diri ke negara-negara lain termasuk Malaysia," kata dosen di Universitas Islam Antar Bangsa Malaysia tersebut.
Dalam konteks Malaysia, ujar dia, PCIM Malaysia ingin membangun hubungan dengan komunitas pelarian Rohingya agar dapat membantu menyambung mata rantai informasi dan aksi lebih lanjut.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017