Hingga saat ini, jumlah korban yang datang melapor ke Polsek Wolio Polres Baubau telah berjumlah 10 orang dan 30 orang telah teridentifikasi dari 77 korban.
Salah seorang korban Irma Arif warga Kota Baubau, saat menyampaikan pesan melalui WhatsApp di Kendari, Selasa mengatakan, sama halnya dengan korban lainnya dirinya juga telah membayar lunas biaya umroh sebesar Rp25 juta, namun tidak kunjung diberangkatkan umroh hingga saat ini.
"Awalnya, janji untuk diberangkatkan tanggal 20 Mei 2017 dan ditunda lagi pada 2 Juni, saya baru sadar bahwa ini penipuan karena terus ditunda keberangkatannya," ujar Irma.
Dirinya berharap segera diberangkatkan umroh dan jika memang benar PT Dasyat Bitullah adalah agen tidak resmi dirinya meminta agar uang yang telah dibayarkan dapat segera dikembalikan.
Sementara itu korban lainnya bernama Naadji mengungkapkan, ketertarikannya mengikuti umroh oleh perusahaan travel PT. Dasyat Baitullah karena dapat diangsur dengan dana talangan sebesar Rp7 juta, yang telah ia bayarkan sejak November 2016 dengan janji keberangkatan pada 28 Mei 2017.
"Informasi umroh awalnya saya dapatkan dari undangan sosialisasi yang di berikan teman yang juga jadi korban," kata Naadji kesal.
Ia menjelaskan, saat manasik pada Mei 2017 lalu, para calon jemaah diberikan kelengkapan tiga tas berukuran berbeda dan dilengkapi pakaian ihram, sementara paspor masih di tangan Direktur PT Dasyat Baitullah yang diketahui bernama Vivi yang kini masih buron.
Bahkan Naadji menyimpam SMS pengelola travel penipuan itu yang berisi pesan, "Assalamualaikum wr.wb Yth. Calon jamaah Umroh dahsyat baitullah keberangkatan. 28/mei/2017. Dikarenakan sebagian visa Ramadhan belum turun. Maka jamaah akan di berangkatkan pada tgl 2-juni-2017 hari jumat jam 10 pagi sudah harus berkumpul di bandara. Take off jam 12 siang dari Baituambari mohon di infokan ke semua calon jamaah. Mohon maklum. Terimakasih Wassalamualaikum wr.wb.
Ia menambahkan, saat menjelang keberangkatan tanggal 28 Mei 2017, ia bersama calon jemaah lainnya hanya mendapat sebuah pesan melalui via SMS bahwa keberangkatan ditunda dan hingga kini nomor handphone direktur travel tersebut tidak dapat dihubungi lagi.
Saat ini, upaya yang dilakukan Polres Baubau yakni melakukan pemblokiran rekening agar uang para korban masih dapat terselamatkan, serta membuka posko penganduan untuk mempermudah identifikasi para pelaku penipuan.
Pewarta: Azis Senong
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017