Tasikmalaya (ANTARA News) - Jumlah ekspor buah manggis Indonesia ke berbagai negara setiap musimnya mencapai 7.000 ton, yang sekira 3.600 ton atau sekira 40 persen dari jumlah itu dipasok oleh Tasikmalaya, Jawa Barat, sementara jumlah produksi manggis Tasikmalaya sendiri sekitar 10.000 ton untuk setiap panennya.
"Sisa dari total produksi yang berjumlah 6.400 ton itu dipasarkan ke pasar nasional. Kendalanya, kita belum memiliki eksportir langsung, sehingga semuanya masih memakai eksportir asal Jakarta," kata Bupati Tasikmalaya, H. Tatang Farhanul Hakim, kepada wartawan di Tasikmalaya, Senin.
Ia menyatakan, mendukung program pemberdayaan dan pemanfaatan lahan tidur di wilayah Tasikmalaya yang akan ditanami tanaman yang mampu mensejahterakan masyarakat.
"Syukur-syukur juga mampu memberikan kontribusinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tasikmalaya," katanya.
Ia juga mengemukakan bahwa pihaknya mengaku telah memberikan pengarahan kepada Camat dan Kepala Desa, agar menginventarisir lahan tidur beserta karateristik tanah yang ada diwilayahnya masing-masing.
"Data detail seperti itu perlu dimiliki, agar kita tidak salah menempatkan tanaman yang akan ditanamnya, sehingga nanti merugikan masyarakat," katanya.
Menurut Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kabupaten Tasikmalaya, Hendri Nugroho, untuk pengembangan lahan manggis diperlukan dana sekitar Rp20 juta perhektarnya. Setiap hektar diperkirakan akan mampu memproduksi sebanyak 11 ton setiap musimnya dengan asumsi setiap hektar terdiri dari 100 batang pohon.
"Jika sekarang akan mengembangkan tanaman manggis dilahan seluas 20 hektar, maka dana yang diperlukan minimal sebesar Rp 400 juta," kata Hendri Kepada ANTARA News.
Ia mengemukakan, pihaknya memiliki data bahwa daerah-daerah yang dikategorikan sebagai sentra manggis adalah Puspahiyang, Salawu, Sodonghilir, Jatiwaras, Mangunreja, Sukaraja dan Tanjung Jaya.
Dari daerah-daerah itulah, katanya, manggis Tasik menguasai pasar ekspor dan pasar nasional. Selain untuk memenuhi pasar nasional, manggis Tasik juga untuk memenuhi pasar internasional seperti Jepang, Hongkong, Jerman dan negara-negara timur tengah.
Setiap musim panen, ia menilai, total produksi manggis Tasik sekitar 10.000 ton dari luas lahan yang ada yakni 1.798 hektar. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya hingga tahun 2010 telah menargetkan luas lahan manggis di Tasikmalaya mencapai 10.750 hektar.
"Pemkab kan punya lahan tidur seluas 10 ribu ha yang tersebar di tujuh kecamatan. Makanya kami akan membuat pembudidayaan di lahan milik pemkab itu," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007