Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan telah mengadopsi teknologi lepas pantai dari Norwegia yang diperkirakan bakal mampu menggenjot produksi komoditas ikan kakap putih secara signifikan.Kami targetkan produksi ikan kakap putih dari ketiga lokasi ini mencapai 2.415 ton atau setara Rp169 miliar per tahun."
"Mulai tahun 2017 KKP juga memperkenalkan teknologi budidaya lepas pantai berupa keramba jaring apung offshore," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, Kamis.
Menurut Slamet, rencananya teknologi KJA offshore dari Negeri Viking itu akan terlebih dahulu difokuskan di tiga kawasan strategis yaitu perairan Kepulauan Karimunjawa Jawa Tengah, Pangandaran Jawa Barat dan Pulau Sabang Aceh.
Dia memaparkan, pihaknya sudah menyusun rencana bisnis untuk memetakan mata rantai bisnis yang akan dibangun nantinya.
"Intinya kami berharap pembangunan KJA offshore ini akan memberikan multiplier effect khususnya bagi pemberdayaan masyarakat," katanya.
Slamet mengemukakan, pembangunan KJA offshore ditargetkan selesai pada November, sehingga pada awal Desember sudah dapat dilakukan tebar benih ikan perdana.
Sedangkan terkait pemilihan komoditas kakap putih, Slamet menambahkan karena kakap putih memilliki pangsa pasar ekspor yang lebih luas selain kerapu.
"Kami targetkan produksi ikan kakap putih dari ketiga lokasi ini mencapai 2.415 ton atau setara Rp169 miliar per tahun," ucapnya.
Seperti diketahui, kebutuhan benih untuk berbagai KJA offshore di beberapa lokasi tersebut mencapai sekitar 3,6 juta ekor benih.
Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, lanjutnya, KKP akan mendorong UPT Ditjen Perikanan Budidaya untuk memproduksi benih, di samping tentunya kerja sama dengan pihak swasta untuk kekurangannya.
Selain itu, ujar dia, masyarakat juga akan dilibatkan khususnya pada segmen penggelondongan benih, dimana rencananya akan mampu memberdayakan sebanyak sekitar 1.450 orang.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017