Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan petani merupakan penggerak perekonomian kerakyatan berbasis pertanian.
"Kesejahteraan petani masih di bawah, maka harus ditingkatkan," katanya.
Dia mengakui para petani di Gunung Kidul sering mengolah lahan dan panen secara tradisional, sehingga kualitas produknya rendah. Selain itu masalah air.
"Dengan kartu tani untuk memudahkan petani memperoleh kemudahan," katanya.
Badingah mengatakan kartu tani memudahkan tata kelolaan pupuk bersubsidi mencegah penyalahgunaan subsidinya.
"Setiap musim tanam selalu bermasalah dengan pupuk, dengan kartu tani mencegah penyimpangan pupuk bersubsidi," katanya.
Sementara Kepala Seksi Pengawasan Pupuk, Direktorat Jendral Pupuk dan Pestisida, Kementerian Pertanian, Endah Susilowati mengatakan salah satu kemudahan bagi petani dengan adanya kartu tani.
"Termasuk agar pupuk subsidi itu sampai ke petani, tidak ada rembesan ke mana-mana itu pakai kartu tani itu," katanya.
Dia mengatakan target program kerja sama dengan Bank BRI ini diawali dari pulau Jawa terlebih dahulu. Menurut dia, kartu tani yang terintegrasi dengan perbankan diharapkan bisa memudahkan petani untuk memperoleh akses pembiayaan dari bank.
"Penerima kartu tani harus diverifikasi terlebih dahulu," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Kantor Wilayah Bank BRI DIY Triswahju Herlina mengatakan pada gelombang pertama telah membagikan sebanyak 77.766 kartu di seluruh petani. Untuk di Gunung Kidul sendiri jumlahnya 41.628 kartu.
"Di Kecamatan Karangmojo, jumlahnya paling banyak yakni, 10.467 sasaran dan diberikan secara berkala. Sampai saat ini baru 2.223 kartu yang sudah kami sebar," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017