Kepala Sub Bagian Informasi dan Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, Rusli di Banda Aceh, Jumat, mengatakan jenazah Usman ditemukan kepolisian Arab Saudi, Kamis, (7/9).
Almarhum berasal dari Kabupaten Bireuen, Aceh, ditemukan tepat di sebelah pemakaman Al-Adel yang berjarak sekitar satu kilometer dari hotel tempat Usman menginap di Makkah.
"Banyak tanda pengenal, masih menempel di tubuh almarhum. Seperti kain (pakaian) ihram masih lengkap, sabuk, gelang ID dan gelang risti (resiko tinggi)," jelasnya.
Usman yang memiliki paspor B 6535072 dengan "manifest" 045 tersebut, sempat dilaporkan hilang sejak Kamis, (24/8).
Ia mencari keberadaan istrinya yang ikut ke Tanah Susi, karena menurutnya belum pulang ke penginapan di wilayah Syisyah seusai melaksanaan umrah wajib di Masjidil Haram.
Padahal sudah dijelaskan oleh anggota jamaah lain, bahwa istrinya terlebih dahulu naik ke kamar penginapan. Akan tetapi Usman merasa tidak yakin, dan tetap mencari istri tanpa mengajak teman seorang pun.
"Kita turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Usman ini. Informasi ditemukan jenazah Bapak Usman, telah diterima dari petugas haji di Mekkah, berikut proses pemakaman," terang dia.
"Hingga kini (Jumat, 8/9), total sudah tujuh orang haji asal Aceh meninggal dunia di Tanah Suci," kata Rusli.
Data PPIH Embarkasi Aceh tahun ini berangkatkan 4.463 orang ke Tanah Suci dengan 12 Kloter melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang di Kabupaten Aceh Besar.
Ke-4.463 orang itu terdiri atas 4.347 orang asal Aceh, 34 orang tim TPHD dan tim kesehatan haji daerah, 26 orang mutasi dari luar provinsi, dan 56 orang petugas kloter.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017