Wapres: negara OKI perlu berbagi riset iptek

10 September 2017 16:41 WIB
Wapres: negara OKI perlu berbagi riset  iptek
Wapres Jusuf Kalla (tengah) menghadiri pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Astana, Kazakhstan, Minggu (10/9/2017). Jusuf Kalla menyampaikan tentang usulan program unggulan dan beasiswa kepada negara anggota OKI serta pentingnya kerja sama antar 'Center of Excellence' pada Working Session I: Emerging Relations between Science and Society in the 21st Century. (ANTARA FOTO/Setwapres-Syamsu Millah)
Astana (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) menjalin kerja sama riset dan pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 

"Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi merupakan suatu keharusan bagi seluruh negara anggota OKI agar dapat menghadapi berbagai tantangan global," kata Wapres saat menyampaikan pernyataan Pemerintah Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OKI pertama tentang Iptek di Astana, Kazakhstan, Minggu.

Wapres pun menjabarkan berbagai tantangan yang dihadapi saat ini antara lain pengentasan kemiskinan, penanggulangan penyakit, kekurangan pangan, dan krisis energi serta air.

Untuk itu, Indonesia mendorong seluruh negara OKI terus mengembangkan iptek dan inovasi, melakukan penguatan kurikulum iptek dan pengembangan budaya iptek sejak usia dini.

Selain itu, seluruh negara OKI harus terus mengutamakan iptek dan inovasi di dalam kebijakan dan strategi nasionalnya masing-masing.

Wapres RI menyerukan seluruh negara anggota OKI memperkuat kerja sama dengan saling berbagi pengalaman, baik antarnegara OKI maupun dengan negara lain serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Dalam penutup sambutannya Wapres menekankan seluruh negara OKI perlu kembali memajukan peran Islam dalam pengembangan aspek iptek dan inovasi untuk kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017