Penampilan Dwiki berhasil menghentak para penonton dengan musik Indonesia yang dipadukan alunan jaz dan pop yang mendapat tanggapan positif dari penonton, demikian Fungsi Penerangan KBRI Baku, Angela Soewono kepada Antara London, Selasa.
Dubes Indonesia untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie, mengatakan acara Indonesian Cultural Festival yang diadakan KBRI Baku bertujuan untuk mendekatkan Indonesia kepada warga Azerbaijan, yang dianggap sebagai saudara.
Kegiatan yang diusung Indonesia tersebut pada hari pertama bertempat di Gedung Kesenian bergengsi di pusat kota Baku, Heydar Aliyev Palace. Acara itu ditonton sekitar 1.800 warga Baku yang memenuhi gedung kesenian yang menyuguhkan serangkaian pertunjukan kebudayaan Indonesia.
Pertunjukan itu didukung pemerintah Kabupaten Lahat dan para mahasiswa Azerbaijan Languages Universities (ALU) yang membawakan tarian tradisional Indonesia. Sebelum pertunjukan dimulai warga Baku juga mengunjungi berbagai anjungan yang menampilkan berbagai potensi Indonesia seperti kain batik, bumbu maupun karya seni berupa fotografi dan lukisan.
Sedangkan pada hari kedua, ICF digelar di lokasi ikon kota Baku, Seaside Boulevard, tepat di tepi Laut Kaspia. Masyarakat Baku turut bergembira bersorak dan sibuk berfoto bahkan menari di tengah alunan berbagai lagu dan tari Indonesia.
Pelajar Azerbaijan dari Azerbaijan University of Languages dengan gembira mempertontonkan kemahiran menarikan tarian tradisional Indonesia seperti Saman dan tari piring. Kegiatan Indonesian Cultural Festival kali ini merupakan ICF yang kedua, setelah sebelumnya digelar selama dua hari di Mugham Centre November tahun lalu.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017