Keterangan pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow di Jakarta, Selasa, menyebutkan Olimpiade IPTEK Internasional diikuti oleh sekitar 400 orang peserta dari 36 kota di 26 negara Eropa, Asia, Afrika dan Amerika Latin.
"Banyak pengalaman berharga diperoleh para pelajar kita. Mereka dapat berpikir kritis, seperti keberanian berdebat dengan juri saat moderasi karena nilai yang diberikan dianggap keliru. Selain itu, makna olimpiade sangat menarik, yaitu setiap peserta bukanlah musuh, tetapi teman di masa depan," kata Ketua Tim Pelajar DKI Jakarta Muhamad Husin saat bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi di Moskow.
Tim Pelajar DKI Jakarta menempati posisi ketiga bersama tim pelajar dari Istanbul, Budapest, Zagreb, Chengdu, Leipzig dan Riga. Sedangkan posisi pertama diraih oleh Moskow, Hong Kong dan Shanghai. Sementara posisi kedua ditempati St Petersburg, Krakow, Minsk, Sofia dan Belgrade.
"Apa yang dilakukan para pelajar juga merupakan bagian dari diplomasi, karena diplomasi tidak hanya dilakukan para diplomat," kata Dubes Wahid yang menyebut para pelajar DKI Jakarta itu tidak hanya membawa nama baik Jakarta, tetapi juga bangsa Indonesia.
Tim Pelajar DKI Jakarta terdiri dari delapan orang peserta yang berasal dari berbagai sekolah di Jakarta. Dari ajang itu, para pelajar DKI mendapat dua medali perak dan enam medali perunggu.
"Banyak peserta yang sudah memiliki pengalaman di berbagai Olimpiade sehingga mereka terlihat siap berlomba. Kita perlu persiapan yang lebih banyak lagi untuk lomba seperti ini di masa mendatang," kata Inigo Ramli, peserta Tim Pelajar DKI Jakarta.
Jakarta adalah satu-satunya wakil dari Asia Tenggara. Kota-kota lain adalah Abu-Dhabi, Almaty, Astana, Baku, Banja Luka, Belgrade, Bishkek, Bratislava, Budapest, Wina, Gaborone, Hanover, Hong Kong, Dusseldorf, Zagreb, Yerusalem, Krakow, Leipzig, Lima, Luoyang, Milan, Minsk, Moskow, New-Delhi, Beijing, Riga, Roma, St. Petersburg, Sofia, Istanbul, Tallinn, Tel-Aviv, Helsinki, Chengdu dan Shanghai.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017