5.000 wisatawan kunjungi perbatasan RI-PNG

15 September 2017 10:31 WIB
5.000 wisatawan kunjungi perbatasan RI-PNG
Jelang Peresmian PLBN Skouw Menteri PUPR Basoeki Hadimoelyono (kanan) bersama Kepala BPKLN Papua Suzana Wanggai (kedua kiri) mengecek kondisi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) RI-PNG di Skouw, Kota Jayapura, Papua, Senin (8/5/2017). Menteri Basoeki meninjau PLBN Terpadu Skouw Jayapura untuk memastikan pekerjaan telah selesai dan siap diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Mei 2017. (ANTARA FOTO/Indrayadi TH) ()
Jayapura (ANTARA News) - Biro Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Provinsi Papua menyatakan sebanyak 5.000 wisatawan lokal dan mancanegara per pekan mengunjungi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Kota Jayapura yang belum lama ini diresmikan Presiden Joko Widodo.

Kepala Biro Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Jumat mengatakan jumlah 5.000 pengunjung ini bisa dilihat pada Sabtu dan Minggu atau hari libur.

"Sedangkan per harinya, jumlah kunjungan wisatawan bisa mencapai 500 orang baik itu lokal maupun mancanegara," katanya.

Menurut Suzana, sedangkan untuk hari pasar yakni Selasa dan Kamis, wisatawan dari Papua Nugini bisa mencapai 1.500 orang.

"Minat masyarakat baik dari Indonesia khususnya Papua dan Papua Nugini sangat tinggi untuk mengunjungi PLBN Skouw, bisa dilihat 600-an kendaraan yang masuk ke wilayah perbatasan ketika Sabtu dan Minggu seperti bus, kendaraan roda dua serta empat," ujarnya.

Dia menuturkan pemerintah terus menyiapkan sejumlah fasilitas untuk menunjang pelayanan di PLBN Skouw seperti tempat penukaran uang, pasar modern hingga lokasi parkir yang lebih luas.

"Kami tidak menyangka jika jumlah kunjungan wisatawan akan sebanyak itu, sehingga ke depannya akan terus membenahi fasilitas PLBN Skouw seperti memperluas lahan parkir," katanya lagi.

Dia menambahkan PLBN Skouw dibangun di atas lahan seluas 10,2 hektar dan terdiri dari 10 bangunan, di mana fasilitas yang tersedia di PLBN Skouw tak hanya terkait aktivitas keimigrasian dan balai karantina namun juga terdapat pusat jajanan dan kerajinan tangan serta pencucian mobil.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017