PLN uji PLTU Ropa di Pulau Flores

16 September 2017 14:16 WIB
PLN uji  PLTU Ropa di Pulau Flores
Ilustrasi - Petugas PT PLN (Persero) melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Taman Jeranjang. Lombok, NTB, Senin (8/12). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Kupang (ANTARA News) - PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur sementara menguji Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) unit dua berkapasitas 2x7 mega watt (MW) di Ropa, Kabupaten Ende, Pulau Flores.

"PLTU unit dua di Ropa masih dalam tahap pengujian atau komisioning test yang nantinya beroperasi untuk memenuhi pasokan kebutuhan listrik di Kabupaten Ende," kata Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN (Persero) Wilayah NTT Sulistiyoadi Nikolaus di Kupang, Sabtu.

Kondisi daya listrik di Kabupaten Ende, katanya, saat ini masih surplus 5 MW namun rasio elekrifikasi di daerah itu masih 49 persen karena banyak pedesaan terutama di wilayah pelosok yang belum teraliri listrik.

"Sehingga kami terus genjot pembangunan listirk di sana dan banyak yang sudah masuk dalam program melistrik 600 desa di NTT untuk tahap pertama dalam tahun 2017 ini," katanya.

Untuk itu, PLN tengah mengebut pembangunan jaringan tegangan menengah (JTM), jaringan tegangan rendah (JTR), maupun gardu listrik di Kabupaten Ende maupun keseluruhan di Pulau Flores.

Untuk PLTU Ropa, lanjutnya, akan terkoneksi dengan wilayah tetangga Kabupaten Sikka yang memiliki pembangkit tenaga mesin gas berkapasitas 40MW dan selanjutnya dari Ende ke sejumlah kabupaten lain di wilayah barat Pulau Flores.

"Secara jangka menengah akan bangun tower transmisi Maumere ibu kota Kabupaten Sikka ke Ropa sepanjang 68 kilo meter sirkuit (Kms)," katanya.

Pembangunan kelistrikan di Pulau Flores lanjutnya, terus diupayakan segera selesai untuk mendukung perekonomian masyarakat maupun iklim investasi di pulau yang memiliki banyak destinasi pariwisata unggulan itu.

Dalam konteks percepatan itulah, PLN mengharapkan sinergi pemerintah daerah dan masyarakatnya terus memberikan dukungan terutama pembebasan lahan untuk dilalui jaringan.

"Kami berharap masyarakat kita bisa merelakan lahannya ketika dilalui jaringan listrik sehingga kerja melistriki desa-desa di NTT dengan jumlah yang belum menikmati listrik lebih dari seribu bisa cepat tuntas," katanya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017