Kegiatan Bimbingan Teknis Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang digelar di Bekasi, Jabar, Minggu, dihadiri Kepala BPPSDMP Kementan Momon Rusmono, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Afnan Malay, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Fatan Al Rasyid dan Koordinator Nasional Program Gempita Kementan Muhammad Riyada.
Kepala BPPSDMP Kementan Momon Rusmono mengatakan pembentukan KUB merupakan langkah nyata untuk melakukan pemberdayaan dan regenerasi petani yang menjadi tugas utama Kementan.
Hal itu, tambahnya, untuk merealisasikan Nawacita Jokowi-JK dan sekaligus visi Kementan dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
"KUB juga merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden untuk membentuk pendampingan bagi Petani agar petani tidak dibiarkan berjalan sendiri-sendiri dengan membangun korporasi petani. Ini sama halnya membentuk KUB di semua daerah," katanya saat memberikan pengarahan pada pembukaan Bimbingan Teknis KUB.
Pembentukan KUB, menurut dia, merupakan solusi untuk menjawab terjadinya penurunan rumah tangga petani. Berdasarkan data BPS, di tahun 2003, terdapat 31 juta rumah tangga petani, namun 2013 turun menjadi 26 juta rumah tangga petani.
"Karena itu, dengan adanya KUB ini, kami berharap benar-benar dapat meningkatkan pemberdayaan dan regenerasi petani serta mampu tingkatkan peran kelompok wanita tani," ujar dia.
Momon menegaskan, untuk mewujudkan hal itu KUB harus mampu bermitra dengan sumber-sumber permodalan, informasi pasar, dan bermitra dengan jaminan asuransi.
Hal itu, menjadi tantangan pemuda tani yang tergabung dalam Gempita untuk membangun pertanian yang meningkatkan nilai tambah, melindungi dan menyejahterakan petani.
Oleh karena itu, KUB harus dioptimalkan dan difasilitasi pemerintah sampai ke pengawalan, dengan KUB, pertanian menjadi idola para pemuda tani.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Afnan Malay menambahkan KUB merupakan wadah untuk menampung profesionalitas kelompok muda pertanian, menerapkan pola pengelolaan pertanian yang efektif dan hasil secara optimal.
Faktor SDM, manajerial, jaringan yang dimiliki pemuda tani yang mengelola KUB mampu memberikan kontribusi akan bangkitnya sektor pertanian.
"Jika pemuda tani bergerak dan sekaligus mampu menjadi pelaku usaha agribisnis, Pertanian Indonesia akan maju dan menguasai pangan dunia," ujarnya.
Koordinator Nasional Gempita Kementan, Muhammad Riyada mengatakan melalui rembuk manajer KUB atau korporasi ini, pemuda tani diharapkan berperan sebagai pelayannya kelompok tani.
Oleh Karena itu, dengan KUB dapat membangun sendiri industri benih, industri pupuk, aplikasi-aplikasi peralatan modern, pengolahan pasca panen modern hingga pemasaran.
"Dengan konsep ini, petani tidak akan jalan sendiri-sendiri. Selain ada penyuluh, petani juga dikawal oleh pemuda tani. Intinya keterlibatan pemuda tani untuk tumbuh kembangkan kelembagaan petani agar petani sejahtera dan minat pemuda tinggi terjun ke dunia pertanian," ujar Riyada.
(T.S025/R010)
Pewarta: Subagyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017