"Kami menyadari masyarakat di era digital saat ini telah beralih ke telepon seluler pintar yang bisa mengakses apa pun yang dibutuhkannya melalui genggaman tangannya," ujarnya Direktur Marketing PT Sony Indonesia Kentaro Hatanaka saat ditemui di Surabaya, Minggu..
Termasuk untuk kebutuhan menonton televisi, dia mengakui, masyarakat kini sudah bisa mengaksesnya melalui telepon seluler dalam genggaman tangannya.
"Tapi kami masih meyakini bahwa masyarakat masih butuh TV sebagai sarana hiburan di rumah," katanya
Karenanya, lanjut dia, PT Sony tidak pernah berhenti berinovasi menghasilkan TV dengan teknologi terbaik di tengah masyarakat.
Dia mencontohkan, saat produsen TV lain masih mengandalkan produk televisi dengan panel layar LED, Sony sejak tahun 2007 telah meluncurkan produk TV dengan layar panel OLED, yang menghasilkan kualitas gambar dan pencahayaan lebih nyata.
"Tahun ini kami meluncurkan produk TV Bravia OLED seri A1, sebagai hasil penyempurnaan teknologi televisi panel OLED dari seri terdahulu yang telah kami buat sejak tahun 2007," ucapnya.
Ada dua ukuran TV Bravia OLED seri A1 yang telah dilempar ke pasar tanah air, yaitu berukuran 61 inchi yang dijual seharga Rp60 jutaan, serta 55 inchi seharga Rp40 jutaan.
Dia menjelaskan produk TV Bravia OLED seri A1 dari Sony ditopang oleh teknologi desain mutakhir "Acoustic Surface", yang ditempatkan di balik layar, yang membuat tampilan televisi ini tetap ramping. Kualitas suaranya serasa menghadirkan studio "Bioskop XXI" di rumah.
Riki Siuwandi dari Divisi Marketing PT Sony Indonesia menambahkan Bravia OLED seri A1 adalah TV Android. Dengan begitu masyarakat bisa mengakses internet dan bahkan bermain "game" dari TV layar besar ini dengan cara menyambungkannya melalui wifi atupun saluran kabel telepon.
"Kami menyadari masyarakat tidak bisa lepas dari telepon seluler pintar di genggamanya. Tapi mereka tetap butuh televisi yang lebih nyaman di rumah. Sony telah mengeluarkan produk TV Android sejak tahun 2015 untuk menggantikan telepon seluler pintar bagi masyarakat di rumah," ucapnya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/ Hanif Nashrullah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017