Kerja sama itu merupakan peningkatan upaya untuk menangkal Iran di kawasan teluk serta mengalahkan ISIS.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan pada Desember bahwa Inggris akan menginvestasikan dana lebih dari tiga miliar pound (sekitar Rp53,7 triliun) pada bidang pertahanan di negara-negara Teluk untuk dekade berikutnya.
Inggris sedang berupaya membangun hubungan kuat dengan kerajaan-kerajaan yang kaya akan minyak di Teluk sebelum negara itu keluar dari Uni Eropa.
Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon telah membahas kerja sama militer tersebut dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang menjabat sebagai menteri pertahanan dan wakil perdana menteri, lapor SPA tanpa memberikan keterangan rinci soal isi kesepakatan.
Negara-negara Arab di Teluk mengatakan Iran sedang berupaya memperluas pengaruhnya di negara-negara Arab, termasuk di Suriah, Irak dan Yaman. Sejak Maret 2015, Arab Saudi dan sekutu-sekutu Arab melancarkan perang terhadap pasukan Houthi dukungan Iran, yang telah memegang kendali di banyak wilayah di Yaman.
Hubungan dekat antara Inggris dan negara-negara Teluk mengundang kekhawatiran berbagai kelompok pembela hak asasi manusia, termasuk kritik soal serangan udara Saudi dalam perang Yaman yang telah menewaskan ratusan warga sipil. Personel militer Inggris telah menjalankan kerja sama dengan pasukan Saudi, demikian Reuters.
(Uu.T008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017