Lubuk Sikaping (ANTARA News) - Ribuan pengunjung antusias menyaksikan fenomena tahunan Titik Kulminasi Matahari di Equator Museum Tuanku Imam Bonjol Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Sabtu.Pengunjung yang terdiri dari perangkat pemerintahan dan masyarakat berbagai daerah di Sumbar sangat antusias menyaksikan perayaan titik kulminasi matahari yang hanya terjadi di daerah yang dilewati garis Khatulistiwa."
Bupati Pasaman Yusuf Lubis di Bonjol, Sabtu, mengatakan titik kulminasi matahari hanya terjadi dua kali dalam setahun yakni pada Maret dan September.
"Fenomena hari tanpa bayangan ini terjadi setiap tanggal 21-23 Maret dan September setiap tahunnya," ujarnya.
Ia menjelaskan posisi matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa sehingga menghilangkan semua bayangan benda yang ada di garis yang dilalui matahari.
"Pengunjung yang terdiri dari perangkat pemerintahan dan masyarakat berbagai daerah di Sumbar sangat antusias menyaksikan perayaan titik kulminasi matahari yang hanya terjadi di daerah yang dilewati garis Khatulistiwa," katanya.
Kulminasi matahari merupakan peristiwa alam yang hanya terjadi di lima titik daerah yakni di Bonjol Kabupaten Pasaman, Raja Ampat di Pulau Kawe Papua Barat, Desa Khatulistiwa Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara, Pontianak Kalimantan Barat.
"Perayaan titik kulminasi sebagai bentuk wujud kepedulian bersama untuk mempromosikan wisata daerah. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung," katanya.
Salah seorang pengunjung Nelvi (40) mengatakan sangat senang menyaksikan perayaan titik kulminasi ini secara langsung.
"Selain itu kita juga bisa membawa anak-anak untuk liburan akhir pekan," katanya.
Menurutnya, selain menyaksikan perayaan titik kulminasi juga bisa berkunjung ke Museum Tuanku Imam Bonjol untuk menyaksikan peninggalan sejarah dari pahlawan asal Pasaman itu.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Padang Panjang Rahmat Triyono mengatakan kulminasi matahari di Pasaman terjadi sekitar pukul 12.05 WIB.
"Salah satu daerah di Indonesia yang terjadi fenomena ini yakni di Bonjol Kabupaten Pasaman. Saat itu matahari tepat sejajar dengan kepala sehingga tidak akan ada bayangan dari benda," katanya.
Pewarta: Agung Pambudi P
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017