"Belum lama ini, kami sudah melakukan assessment terhadap kondisi jembatan. Secara visual, kondisinya baik dan kami masih menunggu hasil penilaian dari aspek teknisnya," kata Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Umi Akhsanti di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, kabar yang menyatakan konstruksi Jembatan Layang Lempuyangan rusak atau terjadi pergeseran gelagar sama sekali tidak benar dan masyarakat tidak perlu khawatir saat melintas di jembatan yang dibangun pada 1988.
"Jika kerusakan itu benar terjadi, maka seharusnya aspal di jembatan juga ikut retak. Tetapi, aspal masih dalam kondisi yang baik," kata Umi.
Ia pun menegaskan Jembatan Layang Lempuyangan sudah dibangun sesuai dengan perencanaan dan konstruksi yang benar meskipun tidak ada bagian dari jembatan yang merupakan jalan lurus setelah naik maupun sebelum turun.
"Konstruksi Jembatan Layang Lempuyangan sepenuhnya melengkung. Itu disebabkan keterbatasan lahan, tetapi kami memastikan bahwa jembatan sudah dibangun sesuai dengan perencanaan," kata Umi.
Pemerintah Kota Yogyakarta, lanjut dia, juga rutin melakukan pemeliharaan terhadap jembatan agar kondisi jembatan tetap layak digunakan dan bisa mengetahui sejak dini jika ada kerusakan.
Umi menyebut, pihaknya justru lebih mengkhawatirkan kondisi Jembatan Layang Lempuyangan jika jalan di bawah jembatan harus ditutup. "Beban jembatan dari kendaraan yang melintas akan bertambah jika jalan di bawah jembatan ditutup. Jembatan sebaiknya tidak memperoleh beban statis," katanya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memastikan bahwa penutupan jalan di bawah Jembatan Layang Lempuyangan akan ditunda dua tahun sembari melakukan kajian terhadap kondisi lalu lintas.
"Jika jalan di bawah jembatan ditutup, maka semua kendaraan akan beralih menggunakan Jembatan Layang Lempuyangan sehingga beban jembatan akan bertambah," katanya.
Berdasarkan hasil kajian Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, indeks kepadatan lalu lintas di sekitar Jembatan Lempuyangan sudah mencapai 0,9 atau dalam kondisi padat dan berpotensi terjadi kemacetan lalu lintas.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017