Kinerja ekspor Indonesia baik

25 September 2017 14:38 WIB
Kinerja ekspor Indonesia baik
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat memberi pemaparan pada Seminar Nasional bertajuk "Analisis Ancaman (Threat Assesment) dalam Kehidupan Nasional Nasional Indonesia Perspektif Ketahanan Nasional (Fokus Aspek Ekonomi, Sektor Riil, Sektor Fiskal dan Moneter. (ANTARA News/Sella Gareta)

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menyatakan, kinerja ekspor Indonesia baik di tengah tantangan pemberlakuan tarif tinggi maupun safe guard oleh negara tujuan ekspor.


"Memang itu tantangan dari ekspor. Jadi, walaupun kita bea masuknya dikenakan tinggi, dan berbagai safe guard diberikan, tapi ekspor kita jalan terus," kata dia, di Jakarta, Senin.


Dia menyampaikan hal itu pada Seminar Nasional bertajuk "Analisis Ancaman (Threat Assesment) dalam Kehidupan Nasional Nasional Indonesia Perspektif Ketahanan Nasional (Fokus Aspek Ekonomi, Sektor Riil, Sektor Fiskal, dan Moneter.


Untuk itu, kata dia, dalam upaya mengatasi ancaman ekspor yang ada, Indonesia akan mempercepat kerja sama bilateral dengan beberapa negara.


"Sekarang, pemerintah akan mempercepat perundingan  FTA misalnya dengan Amerika dan Eropa, dan Kementerian Perindustrian juga sedang bicara dengan counterpart di Amerika untuk mencari terobosan-terobosan agar tarif-tarif ini bisa diturunkan," ujar Airlangga.


Kendati demikian, Airlangga menyampaikan bahwa posisi neraca perdagangan Indonesia dengan Eropa dan Amerika saat ini masih surplus.


Diketahui, Kementerian Perindustrian tengah menggenjot ekspor industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) hingga 15 miliar dollar Amerika Serikat dengan menyerap 3,11 juta tenaga kerja pada 2019.


Kementerian Perindustrian memperkirakan ekspor industri TPT akan tumbuh rata-rata 11 persen per tahun. Untuk tahun 2018, dipatok sebesar 13,5 miliar dollar Amerika Serikat dan pada 2017 sebesar 12,09 miliar dollar Amerika Serikat.


Di sisi tenaga kerja, pada 2018, diharapkan sektor ini menyerap sekitar 2,95 juta orang dan hingga akhir tahun ini sebanyak 2,73 juta orang.


Perjanjian kerja sama bilateral dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa, didorong untuk memperluas pasar ekspor TPT lokal, mengingat bea masuk ekspor produk tekstil Indonesia masih dikenakan 5-20 persen, sedangkan ekspor Vietnam ke Amerika dan Eropa sudah nol persen.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017