Akibat longsor tidak satupun kendaraan yang melintas, baik dari arah Klademak Tiga menuju Pasar Baru maupun dari arah pasar baru menuju Klademak. Padahal jalan itu setiap hari ramai kendaraan.
Wempy warga setempat yang ditemui Senin, mengatakan bahwa longsor tersebut terjadi pada saat hujan deras Sabtu (23/9) sore. Untungnya saat terjadi longsor tidak ada orang maupun kendaraan yang melintas.
Menurut Yance, warga setempat belum berani untuk membersihkan runtuhan tanah longsor tersebut karena takut terjadi longsor susulan karena hujan masih tinggi.
Ia menyampaikan, jalan lintas Selat Kali Mata adalah jalan alternatif tercepat yang menghubungkan kawasan Klademak Tiga dengan Pasar Baru. Masyarakat dari arah Klademak maupun Pasar Baru melintas jalan tersebut hanya membutuhkan 15 menit, dibandingkan melintas jalan umum yang mencapai 30 menit.
"Longsor mengakibatkan masyarakat dari arah Pasar Baru maupun Klademak harus memutar arah melintas jalan umum kawasan HBM dan Remu," ujarnya.
Kepala BPBD Kota Sorong Petrus Korisano yang memberikan keterangan terpisah, mengimbau masyarakat setempat agar waspada bencana alam banjir dan tanah longsor.
Dikatakan, sesuai perkiraan cuaca BMKG bahwa curah hujan di Kota Sorong masih tinggi sehingga diharapkan kepada masyarakat agar terus waspada banjir dan tanah longsor.
"Terutama masyarakat Kota Sorong yang tinggal di daerah perbukitan dan tepi sungai agar waspada mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Pewarta: Ernes B. Kakisina
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017