Pertamina: Lapangan gas JTB serap 6.000 pekerja

26 September 2017 06:13 WIB
Pertamina: Lapangan gas JTB serap 6.000 pekerja
Pertamina (commons.wikimedia.org)
Jakarta (ANTARA News) - Proyek pengembangan lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) akan memiliki efek berganda bagi masyarakat setempat dengan menyerap sekitar 6.000 pekerja lokal pada masa puncak proyek.

Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Adriansyah usai peletakan batu pertama pengembangan JTB menjelaskan, pada saat konstruksi teknik, proyek JTB akan mempekerjakan 6.000 tenaga lokal di Bojonegoro dan sekitarnya.

"Komitmen kami untuk bisa berkontribusi mendorong perekonomian daerah salah satunya adalah dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat," kata Adriansyah melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan saat ini untuk pekerjaan awal (Early Civil Work/ECW) terdapat sekitar 200 pekerja tidak terampil (unskill labour).

Sejalan dengan makin padatnya pengerjaan proyek JTB di masa mendatang, kebutuhan tenaga kerja lokal juga akan semakin meningkat.

Ada pun untuk memenuhi tenaga kerja profesional, PEPC telah mengadakan sertifikasi tenaga kerja migas (minyak dan gas bumi) untuk 175 orang, 170 orang di antaranya telah terserap di Proyek Banyu Urip. Tenaga ahli migas lainnya yang mempunyai sertifikasi welding sebanyak 20 orang.

Dengan tenaga kerja bersertifikasi ini, PEPC optimis proyek JTB akan berproduksi pada 2021 dan dapat mempercepat utilisasi Pipa Gresik-Semarang serta pemanfaatan gasnya bisa diperluas.

Proyek yang dinilai memiliki kompleksitas tinggi dengan kandungan CO2 34 persen, kapasitas pemrosesan gas 330 MMCSFD dan produksi 172 MMSCFD, ini memang membutuhkan tenaga kerja profesional secara selektif.

Menurut Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Massa Manik, bila lapangan gas yang membutuhkan investasi 1.547 miliar dolar AS ini berjalan dengan lancar, proyek-proyek yang sempat tertunda dan keekonomiannya diragukan diharapkan kembali berjalan satu persatu.

"Selain menyerap tenaga kerja langsung, proyek ini nantinya juga akan menciptakakan lapangan kerja baru di berbagai industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan akan mengurangi angka pengangguran," kata Massa Manik.

Pewarta: Mentari DG
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017