Jakarta (Antara) -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan buku "Potensi Panas Bumi Indonesia" jilid 1 dan 2 di gelaran Pertambangan dan Energi Expo 2017 yang diselengarakan di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa (26/9).
Peluncuran buku ini dilakukan secara simbolis dengan penyerahan buku tersebut dari Menteri ESDM Ignatius Jonan kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Yunus Saefulhak mengatakan, tujuan peluncuran buku tersebut untuk menginformasikan potensi panas bumi kepada para pemangku kepentingan.
"Buku ini digunakan oleh para akademisi untuk melakukan penelitian, selain itu juga menginformasikan kepada investor dan penyedia modal untuk berinvestasi panas bumi di Indonesia," ujarnya.
Buku tersebut berisi data geosains resume Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Indonesia. Cadangan panas bumi sebesar 17,5 GW dan sumber daya sebesar 11,56 GW. Sedangkan, pemanfaatan panas bumi untuk keperluan pembangkit listrik baru 1.698,5 MW atau sekitar 9,3 persen dari cadangan yang ada.
Saat ini, lanjut Yunus, terdapat sekitar 70 WKP yang 45 diantaranya sudah terdistribusikan ke badan usaha yang saat ini sudah mempunyai izin dan melakukan eksplorasi.
"Sebanyak 25 sisanya akan dilakukan dengan tender kepada badan usaha dan penugasan kepada BUMN," kata Yunus.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara paling kaya energi panas bumi karena terletak pada busur vulkanik. Potensi ini bisa dimanfaatkan pemerintah untuk melakukan diversifikasi energi sehingga mampu menciptakan ketahanan energi.
Sumber daya panas bumi diklaim mampu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Oleh sebab itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) guna mewujudkan energi berkeadilan untuk kesejahteraan rakyat dan investasi berkelanjutan.
Pewarta: prwir
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017