"Berdasarkan laporan yang kami terima, telah terjadi tanah longsor di jalan desa, Grumbul Banjarwaru RT 02 RW 07, Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, pada Selasa (26/9) malam akibat hujan yang terjadi sejak sore hari," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Ia mengatakan jalan desa yang sedang dalam perbaikan itu longsor sepanjang 25 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 6 meter.
Akibat kejadian itu, kata dia, ruas jalan tersebut hanya bisa dilewati sepeda motor dan mobil berukuran kecil, sedangkan truk atau kendaraan besar lainnya tidak bisa lewat.
"Sekitar awal tahun 2017, ruas jalan tersebut pernah longsor dan sampai sekarang masih dalam proses perbaikan namun ternyata longsor lagi," jelasnya.
Menurut dia, personel TRC PB BPBD Banyumas dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat telah ke lokasi kejadian untuk mendata dampak tanah longsor.
Selain itu, kata dia, Pemerintah Desa Banjarparakan juga telah memasang rambu peringatan di sekitar lokasi kejadian.
Ia mengimbau masyarakat yang bermukim di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan karena saat sekarang telah memasuki masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan.
"Jika ada retakan tanah segera ditutup agar tidak kemasukan air saat hujan karena berpotensi mengakibatkan longsor," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Heriyana Ady Candra mengatakan tanah longsor juga terjadi di Desa Gununglurah RT 03 RW 02, Kecamatan Cilongok, pada Selasa (26/9) malam, dan menjebol bagian belakang rumah Sahuri (30).
Menurut dia, hujan yang terjadi dalam dua hari terakhir mengakibatkan tebing di belakang rumah Sahuri longsor dan menjebol dinding dapur yang terbuat dari papan.
"Beruntung tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Pagi ini, personel Tagana bersama anggota Koramil Cilongok dan Polsek Cilongok bekerja bakti menyingkirkan material longsoran yang masuk ke dalam rumah Pak Sahuri," katanya.
Informasi yang dihimpun Antara, tanah longsor juga terjadi di Grumbul Munjul RT 04 RW 04, Desa Karanggayam, Kecamatan Lumbir, Banyumas, pada Selasa (26/9) malam, dan menimpa teras rumah milik Maksudi (70).
Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo memrakirakan awal musim hujan di wilayah Jawa Tengah rata-rata akan berlangsung mulai dasarian (10 hari, red.) kedua bulan Oktober.
"Saat ini masuk peralihan atau transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Sementara awal musim hujan di Jawa Tengah, rata-rata diprediksikan mulai dasarian kedua bulan Oktober," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017