Jembatan gantung roboh di Lebak siswa libur

29 September 2017 21:46 WIB
Jembatan gantung roboh di Lebak siswa libur
Arsip: Bermain di Jembatan Gas Negara Dua anak bermain diatas jembatan gantung baja Gas Negara yang ada di Cibadak, Lebak, Banten. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal) ()
Lebak (ANTARA News) - Jembatan gantung roboh di Kabupaten Lebak, Banten, sehingga siswa meliburkan diri karena khawatir mengalami kecelakaan jika menggunakan rakit.

"Semua warga di sini sekolah keluar daerah dan melintasi jembatan gantung," kata Kepala Desa Jayasari Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak Iyas di Lebak, Jumat.

Akibat jembatan gantung itu roboh, ratusan masyarakat terpaksa menggunakan rakit bambu untuk menyeberang ke luar daerah.

Jembatan gantung yang menghubungkan antardesa sangat vital untuk kelancaran akses ekonomi masyarakat juga anak-anak sekolah.

Bahkan, beberapa hari terakhir anak-anak sekolah mulai SMP, MTS, SMA/SMK dan MA meliburkan diri karena mereka ketakutan jika menyeberang menggunakan rakit.

Sebab, saat ini air begitu deras karena sejak empat hari terakhir curah hujan meningkat.

"Kami yakin anak-anak yang sekolah ke Desa Muara Dua Kecamatan Cikulur juga Rangkasbitung akan terganggu karena diperkirakan Oktober-November mendatang memasuki musim penghujan," katanya.

Menurut Iyas, jembatan gantung yang roboh itu akibat dimakan usia sehingga besi penyangga juga tali sling sudah rapuh.

Masyarakat berharap pemerintah daerah segera merealisasikan pembangunan jembatan gantung tersebut.

Saat ini, masyarakat sangat memerlukan jembatan gantung untuk memudahkan akses ekonomi juga pendidikan.

"Kami minta pemerintah daerah segera membangun jembatan gantung roboh agar anak-anak bisa bersekolah," katanya.

Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan saat ini jembatan gantung yang kondisinya rusak sebanyak 315 dari 588 jembatan dan terbanyak di Provinsi Banten.

Banyaknya jembatan gantung itu karena terdapat daerah aliran sungai dengan kapasitas sungai utama dan anak sungai di wilayah ini.

Hampir di semua kecamatan terdapat jembatan gantung untuk menghubungkan antardesa. Saat ini, kondisi jembatan yang layak sekitar 271 unit.

Pemerintah daerah tahun ke tahun terus mengalokasikan dana perbaikan jembatan gantung. Pada 2017 ini, kata dia, perbaikan jembatan dialokasikan dana sebesar Rp24,5 miliar untuk pembangunan di 23 jembatan diantaranya 15 unit jembatan gantung dan sisanya jembatan permanen.

"Kami berharap ke depan seluruh jembatan gantung dalam kondisi baik sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat," jelasnya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017