Pasukan sekutu tersebut mengatakan dalam pernyataan bahwa pada Agustus, mereka memeriksa 185 laporan adanya korban sipil dan menemukan tambahan sekitar 50 kematian terjadi dalam 14 kejadian yang dianggapnya dapat dipertanggungjawabkan.
Pasukan gabungan pimpinan AS, yang tengah berusaha untuk menyingkirkan kelompok IS di Irak dan Suriah, mengatakan bahwa pihaknya berusaha keras untuk menghindari jatuhnya korban dari kalangan warga sipil.
Penghitungan resmi dari pihak militer, jauh di bawah penghitungan yang dilakukan oleh organisasi mandiri. Sebuah kelompok pemantau, Airwars, mengatakan bahwa setidak-tidaknya 5.486 warga sipil tewas oleh serangan udara pasukan gabungan itu, demikian Reuters melaporkan.
(Uu.Aulia/KR-AMQ/O001)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017