Bangkalan (ANTARA News) - Aparat Polres Bangkalan, Jawa Timur menambah 160 personel guna mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 13 desa di wilayah itu, Senin.Yang dimaksud rawan di sini, potensi konfliknya besar, dan oleh karenanya, khusus desa-desa yang kami nilai rawan ini, maka mendapatkan penjagaan khusus dari petugas keamanan
Menurut Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Bangkalan Kompol Agung Setyono, penambahan personel itu dilakukan karena memperhatikan perkembangan situasi di lapangan, serta untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan.
"Yang kami lakukan adalah antisipasi terburuk, sehingga berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, kami menetapkan untuk menambahkan personel," ujar Setyono.
Ia menjelaskan, sebelumnya, jumlah personel yang diterjunkan Polres Bangkalan untuk mengamankan pelaksanaan pilkades serentak di 13 desa di Kabupaten Bangkalan itu sebanyak 648 personel.
"Namun tadi malam kami tambah lagi sebanyak 160 personel, sehingga total jumlah personel yang kami terjunkan guna mengamankan pelaksanaan pilkades serentak hari ini sebanyak 808 personel," katanya, menjelaskan.
Menurut Kabag Ops, desa-desa yang menggelar pilkades Senin (2/10) yakni Desa Langkap dan Desa Jambu, Kecamatan Burneh, Desa Tobaddung, Bragang, dan Tolbuk Kecamatan Klampis, dan Desa Berbeluk Kecamatan Arosbaya, lalu Desa Bumi Anyar Kecamatan Tanjungbumi, Desa Konang Kecamatan Konang dan Desa Lombang Laok Kecamatan Blega.
Selanjutnya Desa Karanganyar Kecamatan Modung, Desa Tanah Merah Dajah Kecamatan Tanah Merah, Desa Duwek Buter Kecamatan Kwanyar dan Desa Tambin Kecamatan Tragah.
Ia menjelaskan, ke-808 personel yang diterjunkan guna mengamankan pelaksanaan pilkades tahap III, terdiri atas 648 polisi dan Brimob, 130 TNI, dan 30 petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pemkab Bangkalan.
Dari 13 desa itu, beberapa desa di antaranya tergolong rawan, yakni Desa Berbeluk, Kecamatan Arosbaya, Desa Konang, Kecamatan Konang, Desa Lombang Laok, Kecamatan Blega, Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjungbumi, dan Desa Tanah Merah Dajah, Kecamatan Tanah Merah.
"Yang dimaksud rawan di sini, potensi konfliknya besar, dan oleh karenanya, khusus desa-desa yang kami nilai rawan ini, maka mendapatkan penjagaan khusus dari petugas keamanan," ujarnya, menjelaskan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017