Perumnas-KAI mulai pembangunan TOD Pondok Cina

2 Oktober 2017 14:53 WIB
Perumnas-KAI mulai pembangunan TOD Pondok Cina
Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (ketiga kiri), Dirut Perum Perumnas Bambang Triwibowo (kedua kanan), Dirut PT KAI Edi Sukmoro (kedua kiri), dan Dirjen Infrastruktur Kementerian Agraria dan Tata Ruang Adi Darmawan (kanan) berbincang saat "ground breaking" pembangunan rumah susun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Senin (2/10/2017). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta (ANTARA News) - Perum Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi memulai pembangunan rumah susun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) atau kawasan berbasis transportasi massal senilai Rp1,45 triliun di Stasiun Pondok Cina, Depok, Senin.
 
Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, perwakilan Kementerian Perhubungan, perwakilan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan perwakilan Pemerintah Kota Depok menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan kawasan itu.

"Proyek TOD Depok ini merupakan proyek TOD kedua setelah TOD Tanjung Barat. TOD hunian terintegrasi kali ini di atas Stasiun Pondok Cina, ibaratnya buka pintu rumah langsung stasiun," kata Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo.

Empat menara setinggi 44 lantai yang dibangun di lahan seluas 27.706 meter persegi di TOD Depok akan mencakup 3.693 unit hunian.

Harga setiap hunian di kawasan itu dipatok Rp7 juta per meter persegi. Hunian yang tersedia berukuran 32 meter persegi dan 40 meter persegi. Dengan demikian, harga jual per unit hunian vertikal itu sekitar Rp220 juta hingga Rp280 jutaan.

Sesuai arahan Menteri BUMN, masyarakat berpenghasilan rendah mendapat porsi sekitar 30 persen dari total hunian yang ada.

"Pembangunan akan kita selesaikan tahap pertama dua tower dalam 20 bulan, kemudian enam bulan berikutnya baru diselesaikan tower ketiga dan keempat," kata Bambang.

"Saya percaya penjualan proyek ini akan bagus, karena melihat pemasaran TOD yang pertama yang kita laksanakan di Tanjung Barat, dari 1.232 unit, pendaftarnya 115 persen. Jadi over sekali," ungkapnya.

Menteri Basuki mengatakan pengalokasian 30 persen hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah dalam proyek itu sangat penting untuk mewujudkan program pemerintah menyediakan satu juta rumah untuk rakyat.

"Beberapa bulan lalu kita groundbreaking di Tanjung Barat, sekarang di Depok, nanti mungkin ada TOD lainnya. Ini akan terus kita kembangkan sejalan dengan pengaturan transportasi Jabodebek sehingga semuanya nanti terintegrasi antara hunian dan transportasi," kata Basuki.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan kerja sama pembangunan rumah susun Pondok Cina Depok ini yang akan dilaksanakan dengan memanfaatkan lahan PT KAI.

Pengguna moda transportasi Commuter Line sudah mencapai 1.024.000 orang per hari dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai target 1,2 juta penumpang per hari pada 2019.

"Pembangunan rumah susun ini akan menjawab kebutuhan hunian bagi masyarakat yang bermukim di wilayah stasiun tersebut," kata Edi.


Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017