"Dari 10 ribu tenaga kerja ini kami akan memprioritaskan tenaga lokal Sultra, kecuali untuk tenaga ahli atau bidang khusus," kata Amran Sulaiman usai membuka Seminar Nasional Himpunan Fitopatologi Indonesia di Kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Senin.
Kementan menyiapkan lahan pertanian tebu seluas 30.000 hektare untuk dua pabrik gula pasir tersebut.
"Pabrik ini akan dibangun di Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana," katanya.
Menurut dia, pembangunan dua pabrik tersebut akan menjadikan Sultra sebagai sentra produksi gula pasir di Indonesia timur karena kapasitas produksinya mengalahkan pabrik gula yang ada di Sulsel.
Amran menjelaskan, setiap tahunnya mengimpor gula kurang lebih tiga juta ton. Menurutnya, hal itu sangat luar biasa besarnya, dan untuk itu sangat menelan biaya anggaran negara yang besar.
"Solusinya adalah membangun pabrik gula 10 pabrik, sekarang sudah ada empat yang sudah selesai masih ada enam dan dua pabrik akan bangun di Sultra," katanya.
(T.KR-SPR/M019)
Pewarta: Suparman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017