Ende, NTT (ANTARA News) - Wisatawan domestik dan mancanegara berwisata ke danau dan gunung Kelimutu untuk menyaksikan dan menikmati matahari terbit (sunrise) di puncak danau tersebut.Ini pertama kali saya ke sini dan luar biasa sekali keindahannya
Evelyn wisatawan asal Swiss, Rabu, mengaku terkagum-kagum akan pesona indahnya kawasan danau Kelimutu, tiga danau dengan air berbeda warna yang terkenal sering berubah-ubah itu.
"Ini pertama kali saya ke sini dan luar biasa sekali keindahannya," katanya saat ditemui di ketinggian 1.345 meter di atas permukaan laut (mdpl) di kawasan hutan Danau Kelimutu tersebut.
Evelyn mengaku berangkat dari Kota Ende sejak pukul 03.00 WITA dengan maksud bisa menunggu munculnya matahari, sebab perjalanan menuju ke danau dan gunung Kelimutu membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.
Iapun mengaku tak bisa melanjutkan perjalanan menuju ke puncak tertinggi dengan ketinggian 1.639 mdpl karena sudah tak mampu.
"Saya hanya bisa sampai di sini saja. Sudah tidak mampu lagi menuju ke atas," tuturnya.
Di puncak gunung tersebut telah berkumpul sejumlah wisatawan. Mereka (wisatawan) masing-masing mengeluarkan gadget-nya untuk mengabadikan detik-detik terbitnya matahari, juga berswafoto.
Sementara itu, Arif wisatawan domestik dari Surabaya, Jawa Timur yang berwisata dengan keluarganya mengaku kunjungan ke kawasan danau dan gunung Kelimutu tersebut adalah yang kedua baginya.
"Tetapi waktu itu datangnya siang sehingga tidak bisa menikmati keindahan sunrise," tuturnya.
Iapun mengaku untuk bisa mencapai puncak gunung Kelimutu, wisatawan harus mampu menaiki ratusan anak tangga yang jumlahnya diperkirakan mencapai 300an anak tangga.
Namun dalam dua kali berkunjung ke kawasan wisata tersebut, dirinya tidak mendapat keberuntungan untuk menyaksikan berubahnya warna danau tiga warna tersebut.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017