"Kami bekerja sama dengan lembaga lokal yang fokus pada pelestarian satwa langka gajah sumatera, membangun fasilitas pengembangbiakan," tutur Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Abu Bakar di Bengkulu, Rabu.
Program yang akan berjalan selama lima tahun itu dimulai dengan pembangunan sarana dan prasarana antara lain kandang pengembangbiakan.
Berikutnya, pemeriksaan gajah jantan dan betina jinak di PLG Seblat untuk menentukan indukan yang akan dikawinkan.
Program ini kata Abu bertujuan meningkatkan populasi gajah sumatera yang saat ini berada pada status terancam punah.
Menurut dia, program serupa sudah pernah dilakukan di BKSDA Provinsi Nangroe Aceh Darrusalam dan Pusat Latihan Gajah di Tangkahan, Sumatera Utara.
"Kami sudah pernah berhasil menambah populasi gajah di Aceh, saat saya masih bekerja di sana," ucapnya.
Abu mengatakan penurunan populasi gajah sumatera di Bengkulu semakin mengkhawatirkan terutama akibat perburuan liar dan konflik lahan di mana habitat gajah liar terus menyempit.
Sementara saat ini di PLG Seblat, terdapat 11 ekor gajah dewasa dan seekor gajah remaja yang dibina oleh para mahout atau pawang gajah.
Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017