Mengingat wilayah Papua memiliki potensi energi dan mineral yang besar, pemerintah terus berupaya untuk mengembangkan potensi yang ada sekaligus melakukan pembangunan infrastruktur energi secara berkeadilan sehingga masyarakat setempat mendapatkan manfaat yang maksimal.
Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian ESDM yang diterima di Jakarta, Rabu, sejumlah program yang diutamakan antara lain listrik perdesaan, pembangunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan, dan pemberian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
Kegiatan sektor ESDM lainnya yang diharapkan dapat mengurai keterbatasan wilayah Papua yaitu, pembangunan jaringan gas kota, pemberian bantuan sarana air bersih (sumur bor air tanah) dan kebijakan BBM Satu Harga.
"Agar seluruh masyarakat dapat menikmati kesejahteraan, Pemerintah melakukan pelbagai upaya, antara lain meningkatkan rasio elektrifikasi nasional yang saat ini sudah mencapai 92,8 persen atau di atas target 92,75 persen, menekan subsidi energi sebanyak mungkin tanpa mengorbankan daya beli masyarakat, juga membangun infrastruktur seperti jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga diberbagai wilayah Indonesia," papar Menteri ESDM, Ignasius Jonan.
Memberikan pasokan listrik bagi masyarakat kedua provinsi paling timur Indonesia, Pemerintah tahun ini hingga 2019 akan membangun tidak kurang 29 pembangkit listrik (20 pembangkit di Papua dan 9 pembangkit di Papua Barat) yang berbahan gas dan batubara.
Selain tentunya membangun pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan di lokasi terpencil yang terpisah dari jaringan infrastruktur PLN dan pemberian lampu LTSHE untuk 16.394 keluarga di Papua Barat dan 120.894 keluarga di Papua.
Untuk membantu pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat, pemerintah saat ini mengalokasikan dana berupa dana desa, dana alokasi khusus, alokasi umum dan dana bagi hasil, sebesar masing-masing Rp42 triliun dan Rp15 triliun.
"Membangun Papua akan terus dikerjakan hingga Masyarakat Papua merasakan hal yang sama dengan sauadara-saudaranya di Jawa dan daerah lainnya," kata Jonan.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017