"Peristiwa angin puting datang secara tiba-tiba menjelang sore. Angin berkecamuk selama dua menit menyebabkan 13 rumah warga dan 1 madrasah rusak berat, beberapa rumah tidak dapat ditempati sementara karena sebagian besar atap ambruk," kata Juhana ketua RT setempat pada wartawan, Jumat.
Angin juga merusak kebun milik warga dan merobohkan puluhan pohon bambu di ujung perkampungan warga, sehingga menutup areal pesawahan siap panen."Tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta," katanya.
Saat ini 8 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya, sambil menunggu perbaikan rumah yang rusa berat di bagian atap."Meskipun hanya dua menit, tapi kerusakannya cukup besar. Harapan warga ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumahnya," kata Juhana.
Ujang Suparman (36) seorang warga yang rumahnya rusak berat, mengatakan, saat kejadian berlangsung, dia dan istrinya sedang berada di dapur. Baru beranjak beberapa langkah dari dapur untuk melihat kondisi di luar, tiba-tiba tembok rumahnya roboh.
"Istri saya sempat tertimpa tiang penyanga bagian atap, beruntung tidak sampai luka parah. Kami langsung keluar karena takut angin merobohkan rumah," katanya.
Dia menjelaskan, angin puting beliung pertama kali terjadi di kampung tersebut, sehingga membuat warga trauma terlebih ketika hujan turun disertai angin kencang.
"Saat ini, kami menumpang di rumah mertua, sambil menunggu uang untuk memperbaiki rumah. Harapan kami ada bantuan untuk memperbaiki rumah yang rusak," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017