"Ya. Itu masih akan dikaji," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso menjawab pers di sela kunjungan Presiden Joko Widodo di Sumenep, Jawa Timur, Minggu.
Peryataan tersebut disampaikan terkait permintaan Presiden Joko Widodo ketika mengawali kunjungannya ke Kabupaten Sumenep agar landas pacu bandara itu diperpanjang lagi dari 1.600 menjadi 2.250 meter.
"Harus diperpanjang lagi agar dapat digunakan pesawat yang lebih besar," ucap Jokowi mengawali kunjungannya di Pulau Madura, di Sumenep atau sesaat setelah mendarat di Bandara Trunojoyo.
Pulau Madura dengan penduduk empat juta jiwa, menurut hemat Jokowi, memiliki potensi ekonomi dan mobilitas tinggi bepergian ke berbagai destinasi.
Menurut Agus, kajian akan difokuskan apakah benar proyeksi permintaan penumpang dan pendukung lainnya benar-benar terbukti landas pacu bandara sudah harus diperpanjang lagi.
"Kami memang sudah menerima usulan review (kajian) rencana induk Bandara Trunojoyo dengan run way diperpanjang lagi dari 1.600 meter saat ini menjadi 2.250 meter sehingga mampu didarati pesawat jet, " katanya.
Agus mengakui, Bandara Trunojoyo kini memasuki masa pembentukan pasar setelah sekitar seminggu lalu sudah dibuka untuk penerbangan komersial.
"Sejak Wings Air dengan pesawat ATR-72 berkapasitas 70 orang sehari sekali untuk Surabaya-Sumenep, pasar baru sedang terbentuk, " katanya.
Agus juga menyebut tren peningkatan permintaan penumpang memang diperkirakan akan membaik karena sejak awal dibuka tingkat isian penumpang di atas 70-80 persen.
"Bahkan hari hari terakhir ini sudah banyak penumpang yang ditolak karena selalu di atas 100 persen," kata Agus sambil menambahkan bahwa penerbangan Surabaya-Sumenep dengan lama tempuh 40 menit sangat efisien.
Sementara, jika menggunakan moda darat dari Surabaya-Sumenep saat ini lama tempuhnya 5-6 jam. "Jadi, wajar dengan harga tiket di bawah Rp500 ribu, rute ini sangat kompetitif," kata Agus.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017