"Dengan melihat dinamika yang ada, kemungkinan akan ada empat paket calon yang nantinya akan bertarung dalam Pilkada di tingkat gubernur NTT 2018," kata Atang, di Kupang, Senin.
Empat paket calon yang diprediksi tampil di Pilkada NTT adalah paket Jacki Uly-Melkianus Laka Lena, yang diusung Partai Golkar-Nasdem dengan bermodalkan 19 kursi.
Paket kedua, Esthon Foenay-Christian Rotok, yang diusung Partai Gerindra-Partai Amanat Nasional (Gerindra-Pan) dengan bermodalkan 13 kursi.
"Dua paket ini sudah resminya berkoalisi. Dengan ada dua paket ini, maka sisa 33 kursi yang bisa mengusung dua paket lagi," kata Atang.
Sisa 33 kursi itu terdiri dari PDI Perjuangan 11 kursi, Demokrat delapan kursi, PKB dan Hanura masing-masing lima kursi dan PKPI tiga kursi dan PKS dua kursi.
Menurut dia, peluang dua paket lain yang bisa membentuk koalisi adalah paket yang diusung Partai Demokrat dengan delapan kursi dan PDI Perjuangan dengan sebelas kursi di DPRD NTT.
Saat ini, Partai Demokrat dan PDI Perjuangan sedang berebut mencari teman koalisi.
Demokrat dan PDI Perjuangan kata dia, sedang didikte partai kecil dengan menaikan posisi tawar sebagai mitra koalisi, sehingga tidak ada pilihan lain bagi PDIP dan Demokrat kecuali membangun koalisi yang win-win solution.
Kondisi inilah yang membuat PDIP dan Demokrat sedang berpacu dengan waktu.
Demokrat memiliki figur Beny Kabur Harman sebagai nilai jual untuk meraih koalisi, sedangkan PDI Perjuangan memiliki modal politik yang cukup maka perterungan figur dan modal pilitik menjadi nilai jual dalam membangun mitra koalisi, katanya menambahkan.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017