Pentas PAI untuk gali potensi anak

10 Oktober 2017 02:35 WIB
Pentas PAI untuk gali potensi anak
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) didampingi Gubernur Aceh Irwandi Yusuf (tengah) menabuh rapai pada pembukaan pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) ke-VIII tingkat nasional di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Aceh, Senin (9/10/2017). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Tingkat Nasional ke VIII Tahun 2017 merupakan wahana untuk menggali potensi dan minat generasi muda bidang pendidikan agama.

"Penyelenggaraan ini merupakan kebutuhan kita semua sebagai orang tua dan anak yang sedang menempuh pendidikan dari jenjang dari Sekolah Dasar sampai SMA/SMK terhadap pengetahuan agama," katanya di Banda Aceh, Senin malam.

Pernyataan itu disampaiaknnya di sela-sela membuka Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI)Tingkat Nasional ke VIII Tahun 2017 yang berlangsung di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Provinsi Aceh, 9-14 Oktober.

Menurut dia dengan adanya kegiatan tersebut dapat mengetahui terhadap bakat, potensi, minat dan juga ketrampilan setiap peserta didik dalam pendidikan bidang agama.

"Kegitan ini juga merupakan ajang silaturahim, saling beintraksi membangun relasi dan ini juga tidak hanya siswa tapi juga guru dan pengelola sekolah yang mengajarkan pendidikan agama Islam," katanya.

Menurut dia merawat keragaman dalam keagamaan sangat penting. Di mana pendidikan agama Islam seharusnya dikaitkan dengan karakteristik bangsa yang beragam dan kaya dengan nilai-nilai religius.

"Keragaman dan keagaman merupakan jati diri yang tidak dapat dipisahkan pada bangsa Indonesia. Islam adalah agama yang menebarkan kedamaian," katanya.

Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan Indonesia khususnya Aceh sebagai pemeluk mayoritas agama Islam, harus menjadi pelindung bagi pemeluk agama lainnya.

"Di mana ada umat Islam di situ harus ada perdamaian," kata Irwandi.

Pewarta: Muhammad Ifdhal
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017