"Berdasarkan informasi yang kami terima, tanggul tersebut jebol pada pukul 06.30 WIB. Informasi awal, banjir menerjang Desa Karanggedang, Karangpucung, Kemiri, dan Nusadadi," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Kusworo, Rabu.
Menurut dia, personel TRC BPBD, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, dan sukarelawan lainnya telah berada di lokasi.
Selain banjir bandang, kata dia, tanah longsor juga terjadi di Grumbul Siwukan Rt 07 RW 10, Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, pada pukul 04.30 WIB dan mengenai rumah Sugiharto.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Warga bersama sejumlah sukarelawan dan personel TNI/Polri telah bekerja bakti menyingkirkan material longsoran," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Desa Karanggedang Andri Kusmayadi mengatakan banjir bandang akibat jebolnya tanggul Sungai Reja di lingkungan RT 03 RW 01 pada hari Rabu (11/10), pukul 06.30 WIB, sempat menggenangi 50 rumah di Desa Karanggedang selama lebih kurang lima jam.
Bahkan, kata dia, keluarga Cokro (70) yang terdiri atas dua jiwa terpaksa diungsikan karena rumahnya tepat di samping tanggul yang jebol.
"Saat ini sudah surut karena airnya langsung ke area persawahan di Desa Selandaka dan Nusadadi. Padahal di sana ada sekitar 30 hektare tanaman padi yang akan segera memasuki masa panen," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017