"Dengan ada Kartu Tani itu, kami juga mulai verifikasi kemungkinan mereka mendapat KUR untuk masa tanam yang akan datang," kata Menteri BUMN Rini Soemarno dalam rapat pembahasan subsidi pupuk di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu.
Rini menjelaskan proses implementasi Kartu Tani sudah dimulai bersama-sama dengan Kementerian Pertanian dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), terutama BRI, Mandiri, dan BNI.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan pihak perbankan nantinya akan melihat Kartu Tani sebagai dasar untuk konfirmasi KUR bagi petani padi yang memiliki tanah.
"Nanti oleh perbankan dilihat betul tidak itu ada tanahnya, jadi bisa mengonfirmasi. Ini semacam test the water juga di mana kartu dipakai sebagai dasar," kata dia.
Mardiasmo juga menjelaskan bahwa validasi untuk petani penerima Kartu Tani sendiri akan berdasarkan kesesuaian nama, alamat, dan nomor induk kependudukan.
Data petani penerima pupuk subsidi itu akan digabungkan dengan data penduduk miskin agar kemudian mendapatkan data mengenai petani miskin.
"Semua petani yang dapat subsidi, kami kerucutkan lagi supaya menjadi satu kesatuan. Maka kami cari petani yang miskin," kata Mardiasmo.
Sementara itu, Direktur BRI Sis Apik Wijayanto mengatakan bahwa implementasi Kartu Tani akan memudahkan petani yang berniat melakukan aplikasi KUR.
Ia menjelaskan bahwa Kartu Tani memungkinkan petani terverifikasi berdasarkan jenis komoditas yang ditanam dan luas lahannya sehingga pihak perbankan tinggal verifikasi kebenaran data tersebut dalam kartu sistem informasi pertanian.
"Kalau data cocok, misalnya dengan luasan 1,5 hektare, itu kira-kira untuk tanam padi butuh biaya berapa. Dari situ, dengan adanya Kartu Tani sudah terpolakan juga biaya KUR-nya," ucap dia.
Pemerintah saat ini tengah mengkaji rencana transformasi subsidi pupuk menjadi program subsidi langsung untuk petani melalui Kartu Tani agar subsidi lebih tepat sasaran.
Penggunaan Kartu Tani dilakukan untuk meminimalisasi penyalahgunaan subsidi pupuk sekaligus memantau penyerapan dan distribusi pupuk.
Terdapat sekitar 8,8 juta petani secara nasional yang diproyeksikan menerima subsidi pupuk melalui Kartu Tani. Adapun perkembangan Kartu Tani di Jawa per akhir September 2017 tercatat sudah mencapai 97 persen.
Implementasi Kartu Tani diharapkan dapat memperbaiki basis data petani agar menjadi lebih akurat dan terintegrasi, serta mengetahui informasi luas lahan pertanian per wilayah dan menetapkan kebijakan berdasarkan perkiraan hasil panen.
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017