• Beranda
  • Berita
  • Keluarga Tak Harapkan Penghargaan untuk Karya Chairil Anwar

Keluarga Tak Harapkan Penghargaan untuk Karya Chairil Anwar

10 Juni 2007 19:04 WIB
Bekasi (ANTARA News) - Evawani Alissa, salah seorang putri sastrawan Chairil Anwar (Alm) mengatakan, tidak sedikit pun terlintas dalam benak keluarga terpikir atau mengharapkan hasil karya sang ayah mendapat penghargaan dari siapa pun. Namun, penganugerahan "Bekasi Award" dari pengurus Dewan Kesenian Bekasi (DKB), yang diberikan pada Jumat (8/6) malam, patut dihargai karena merupakan bentuk kepedulian yang besar atas karya sastra Chairil Anwar almarhum, kata Evawani Alissa pada ANTARA di rumahnya, Jalan Raya Jatiwaringin, Pondokgede, Bekasi, Minggu. "Tidak ada dalam pikiran kami terlintas, apalagi mengharapkan hasil karya sastra almarhum ayah saya mendapat penghargaan dari siapapun, itu tidak sama sekali," tambahnya. Tetapi, kata dia, yang ada dalam benak pikiran keluarga justru hasil karya almarhum dapat menjadi motivator generasi penerus untuk lebih gigih meningkatkan kreativitas bidang sastra dan bermanfaat bagi masyarakat. "Sebagai bangsa yang besar, memang harus menghargai kiprah pejuang dalam bentuk apapun termasuk hasil karya sastrawan dan seniman tetapi bukan berarti mengharapkan penghargaan, biarlah sejarah membuktikan semua itu," katanya. Ia mengatakan, bila seorang sastrawan, seniman dalam kiprahnya terpikir untuk memeroleh penghargaan dari pemerintah atau lembaga yang peduli atas karya mereka, rasanya kurang etis. "Semasa hidupnya, ayah saya pernah mengatakan, mudah-mudahan hasil karyanya berjudul `Antara Karawang dan Bekasi` dapat menggugah jiwa patriotisme rakyat Indonesia melawan penjajah," kata Evawani Alissa. Pada 11 Desember 2006, Chairil Anwar almarhum juga mendapat penghargaan "Bhagasasi Award" dari pengurus Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB) di Balai Kartini, Bekasi. Di tempat terpisah, Ketua Dewan Kesenian Bekasi (DKB), Ridwan Marhid mengatakan, Bekasi Award selain untuk satrawan Chairil Anwar almarhum juga dianugerahkan kepada almarhum Mukana Haryanto (budayawan), almarhum Bletet (dalang wayang kulit), almarhum Sanihin (pemain teater) dan Wahyu (pemusik). Anugerah "Bekasi Award" dari pengurus DKB itu diterima oleh ahli warisnya, sedangkan penghargaan yang sama diterima langsung oleh Wahyu, warga Bekasi yang kini tetap gigih bergelut menekuni bidang seni musik. Penganugerahan Bekasi Award itu, sebagai salah satu bentuk kepedulian dan perhatian dari pengurus DKB terhadap hasil karya besar mereka yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat. Ridwan menambahkan, pada 2008 DKB juga akan memberi penghargaan yang sama kepada 28 seniman dan budayawan, tetapi mengenai waktu serta tempat masih dirahasiakan menunggu hasil rapat dengan anggota DKB. "Saya mengharapkan anugerah `Bekasi Award` ini dapat menjadi motivator bagi seniman dan sastrawan muda lainnya untuk meningkatkan kreavititas sesuai bidangnya," katanya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi Achmad Syaikhu kepada ANTARA mengatakan, penganugerahan "Bekasi Award" oleh pengurus DKB itu merupakan langkah positif dan maju karena menghargai hasil karya besar para pelaku kebudayaan. Lebih dari itu, kata dia, hendaknya Pemkot Bekasi juga melakukan hal yang sama seperti DKB sebagai salah bukti kepeduliannya terhadap sastrawan dan seniman yang melahirkan karya besar dan bermanfaat bagi masyarakat. "Itu langkah bagus dan patut dicontoh oleh Pemerintah Kota Bekasi untuk melakukan hal yang sama kepada mereka itu dan juga sastrawan serta seniman lainnya," kata politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kota Bekasi itu.(*)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007