"Banyak jenis produk jasa keuangan saat ini, salah satunya Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kredit tanpa maupun dengan agunan tetapi sayangnya fungsinya belum bisa dipahami baru hanya sebatas memanfaatkan saja," kata Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Sarwono di Sukabumi, Kamis.
Bahkan, dari hasil survei kepada 100 orang, 68 persennya sudah memanfaatkan produk jasa keuangan dan dari jumlah tersebut hanya 38 persen saja yang memahami fungsi dari produknya.
Sehingga bisa dikatakan, pengetahuan tentang literasi produk jasa keuangan warga Jabar khususnya Sukabumi masih rendah. Sehingga imbasnya akses untuk mendapatkan produk tersebut juga rendah.
Menurutnya, jika masyarakat tahu fungsi utamanya maka tidak menutup kemungkinan jumlah debitur baru akan bertambah di sejumlah perbankan seperti mengajukan kredit untuk menambah modal usahanya.
"Dengan rendahnya literasi yang dimiliki masyarakat tentang produk jasa keuangan tersebut, kami terus berupaya memberikan sosialisasi ke berbagai daerah di Jabar agar tingkat penyerapan bisa meningkat," tambahnya.
Sarwono mengatakan pemahaman tentang produk jasa keuangan harus ditingkatkan di masyarakat khususnya bagi warga yang ingin membangun usahanya. Sebab manfaatnya sangat besar dan tidak akan lagi kesulitan dalam mencari bantuan pinjaman keuangan.
Tentunya dengan pemahaman yang semakin meningkat maka dipastikan masyarakat tidak lagi memilih pinjam uang ke rentenir atau lintah darat yang bunganya sangat tinggi.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017