"Aparat kepolisian harus turun tangan mengusut semua karena kami sudah berulang kali memberikan peringatan kepada PSSI, PT Liga untuk bertindak tegas kepada siapa pun," kata Menpora di Jakarta, Jumat.
Kemenpora, lanjut Menpora, telah menggelar pertemuan antarsuporter setelah peristiwa suporter Persib Bandung Ricko Andrean Maulana yang meninggal pada Juli untuk mengurangi konflik di antara suporter sepak bola Indonesia.
"Saya sudah menerima banyak komentar dan masukan agar pemerintah mengambil langkah-langkah terkait kasus itu. Tapi sementara ini, saya mempercayakan kepada PSSI untuk menangani kasus itu secara tuntas," kata Menpora.
Menpora mengatakan pemerintah tidak ingin mengintervensi kebijakan terkait sepak bola Indonesia meskipun tetap akan mengawasi upaya PSSI dalam penyelesaian kasus kerusuhan antarsuporter sepak bola Indonesia.
"Kecuali memang sudah pada batas-batas tertentu, kami saat ini menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI untuk menangani kasus itu," kata Menpora.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menyesalkan kerusuhan suporter pada pertandingan Persita Tangerang dengan PSMS Medan hingga menimbulkan korban meninggal suporter Persita bernama Banu Rusman.
"Saya akan cari tahu apa sebabnya karena yang saya tahu sementara ini, sebelum kerusuhan suporter yang di sana melempari suporter prajurit. Lima belas prajurit kepalanya bocor," kata Edy.
Namun, Edy juga akan memberikan hukuman kepada para prajurit TNI jika mereka terbukti terlibat dan bersalah dalam kasus kerusuhan antara suporter Persita Tangerang dan PSMS Medan itu.
PSSI tetap berjanji mendalami kasus tewasnya suporter Persita Tangerang bernama Banu dalam keributan dengan suporter PSMS Medan.
"Komisi Disiplin segera bersidang untuk membuat keputusan yang tepat terkait peristiwa itu," ujar Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017