Dalam pameran yang berlangsung pada 6-8 Oktober 2017 itu, Konsulat Jenderal RI di Hong Kong mendirikan Anjungan Indonesia.
"Di anjungan itu, pengunjung bisa melihat contoh aneka bumbu dapur dan rempah-rempah asli Indonesia," kata Konsul Jenderal RI di Hong Kong Tri Tharyat kepada Antara di Beijing, Minggu.
Menurut Konjen Tri Tharyat, para pengunjung memperoleh informasi mengenai perdagangan, pariwisata, dan investasi di Indonesia.
"Bahkan bagi pengunjung yang tertarik, bisa membeli langsung produk dari berbagai distributor Indonesia yang ada di ajang pameran tersebut," ujarnya.
Pameran bertemakan "Macau Belt and Road Trading Affairs" digelar di Fishermans Wharf, Makau.
Sedikitnya 250 perusahaan asal Makau, Hong Kong, China, Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan meramaikan ajang pameran terbesar di bekas jajahan Potugis tersebut.
"Melalui pameran ini, kami berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan usaha di sektor makanan dan menjadikan Makau sebagai salah satu pusat perdagangan produk makanan berkualitas di Asia dan dunia," kata Direktur SO-Idea,Grant Lou yang menyelenggarakan pameran tersebut.
Walaupun pangsa pasar kuliner masih minim karena jumlah penduduknya yang sedikit, Makau bisa memainkan peran penting dalam menjembatani perdagangan dangan China.
"Ini adalah salah satu ajang meningkatkan kerja sama perdagangan antara Makau dengan mitra perekonomiannya," ujarnya menambahkan.
Pewarta: M Irfan Ilmie
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017