• Beranda
  • Berita
  • BPPH Sulawesi gagalkan pengiriman empat burung rangkong

BPPH Sulawesi gagalkan pengiriman empat burung rangkong

16 Oktober 2017 15:33 WIB
BPPH Sulawesi gagalkan pengiriman empat burung rangkong
Rangkong badak dalam penangkaran. (wikipedia.org)
Makassar (ANTARA News) - Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (BPPH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah III Sulawesi berhasil menggagalkan pengiriman empat ekor burung rangkong sulawesi (Rhyticeros Cassidix) ke Makassar, Sulawesi Selatan.

"Sementara ini empat ekor burung rangkong sulawesi itu kita titipkan untuk diamankan di BKSDA Sulawesi Tengah. Burung ini masuk satwa dilindungi dan oleh masyarakat setempat disebut sebagai Burung Alo. Disita terdiri satu ekor betina dan tiga ekor jantan,"kata Kepala BPPH Sulawesi  , Muhammad Nur, Senin.

Menurutnya, satwa ini dengan nama lain Burung Enggang masih masuk satwa dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tersebut. Oknum tidak bertanggungjawab ini identitasnya sudah dikantongi sengaja mengirim dengan menggunakan mobil rental dari Kabupaten Buol menuju Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Modus pelaku memasukkan burung Rangkong atau Enggang dalam kardus. Selanjutnya, dititip seolah unggas lain, seperti ayam sebagai bekal kiriman dari kampung tujuan ke kota kepada sang sopir rental.

Namun ternyata, kiriman dengan kardus tanpa alamat itu dan hanya menitip nomor handphone saat tiba di kota tujuan berhasil tertahan dijalan saat aparat keamanan yang melakukan razia.

"Semuanya dalam dua kemasan kardus, tanpa alamat hanya tertulis nomor ponsel tujuan yakni ke Kota Makassar," kata Muhammad Nur melalui siaran persnya.

Dari 54 jenis rangkong di seluruh dunia, kata dia, tidak ada rangkong seindah rangkong sulawesi, karena bulunya kaya akan warna-warninya yang menjadi pesona. Tetapi sayang, keanekaragaman burung Rangkong atau Enggang di Sulawesi bukan lagi jadi sebuah kebanggaan.

"Populasi Rangkong di Indonesia makin menurun, termasuk Sulawesi. Hal ini disebabkan berkurangnya kawasan atau habitatnya, akibat deforestasi hutan. Berkurangnya makanan dan tempat bersarang serta perburuan burung Rangkong itu sendiri salah satu alasan semakin berkurangnya burung tersebut," ungkap dia.

Berdasarkan data yang dihimpun di kantor BKSDA Sulsel. Burung Rangkong atau Enggang mempunyai ciri khas pada paruhnya yang mempunyai bentuk menyerupai tanduk sapi. Dan nama ilmiahnya dari burung ini yakni Bucerotidae dalam bahasa Yunani dengan mempunyai arti tanduk sapi dalam bahasa Indonesia.

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017