Freeport sesalkan gas beracun tewaskan pekerja

18 Oktober 2017 13:46 WIB
Freeport sesalkan gas beracun tewaskan pekerja
Ilustrasi kecelakaan kerja. (ANTARA News/Andre Angkawijaya)

Kami sangat berduka atas kejadian ini."

Timika (ANTARA News) - Manajemen PT Freeport Indonesia (FI) menyesalkan terjadinya insiden meninggalnya seorang pekerja perusahaan subkontraktor dari PT RUC yang diduga menghirup gas beracun di lokasi tambang bawah tanah Big Gossan, Rabu dini hari.

"Dengan sangat menyesal manajemen PT Freeport mengumumkan bahwa seorang karyawan kontrak RUC meninggal dunia dan dua rekannya mengalami cedera saat bekerja di tambang Big Gossan tadi malam," kata Juru Bicara PT Freeport Riza Pratama yang dihubungi dari Timika, Rabu.

Vice President PT Freeport bidang Corporate Communications itu menerangkan bahwa pada saat insiden itu ketiga karyawan PT RUC tersebut tengah mempersiapkan ruang bawah tanah atau lombong (stope) untuk kegiatan produksi.

Mereka ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di tengah jadwal kerja bergilirnya.

Lokasi ditemukannya ketiga pekerja PT RUC tersebut berada di area Big Gossan Level 2640 Cross Cut 21 Under Ground.

"Tim Mine Rescue merespon ke tempat kejadian dan ketiga pekerja tersebut selanjutnya dibawa ke rumah sakit. Sangat disayangkan bahwa Hendry Munardi (49) dinyatakan meninggal dunia. Kedua rekannya, Sri Giri Dino Haryanto dan Nofi Rizal Fachrudin saat ini masih berada di bawah pengawasan intensif di Rumah Sakit Tembagapura," jelas Riza.

Korban meninggal atas nama Hendry Munardi diketahui meninggalkan seorang isteri dan dua orang anak, dan mulai bekerja di tambang bawah tanah Big Gossan Under Ground PT Freeport sejak Agustus 2017.

"Kami sangat berduka atas kejadian ini, serta menghaturkan ucapan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan," tutur Riza.

Jenazah Hendry rencananya akan diterbangkan dengan pesawat udara dari Banda Udara Mozes Kilangin, Timika, menuju Jakarta dan selanjutnya menuju Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Rabu siang ini.

Menurut Riza, penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut sedang dilakukan oleh pejabat berwenang dan pihak berwajib.

"Kami mendorong setiap orang untuk tetap fokus, tidak hanya atas keselamatan diri sendiri, tetapi juga atas keselamatan rekan-rekan yang bekerja di sekitarnya," imbau Riza.

Sebelumnya, Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon mengatakan Hendry bersama kedua rekannya pingsan diduga akibat menghirup gas beracun di lokasi tempat kerja mereka di tambang bawah tanah PT Freeport.

"Dua orang masih bisa diselamatkan, tapi satu rekan mereka dinyatakan meninggal dunia," kata Victor.

Almarhum Hendry Munardi yang tercatat sebagai karyawan PT RUC dengan nomor ID 80016371 dan beralamat tinggal di Barack AB Nomor 155 Ridge Camp, Tembagapura.

Adapun dua rekannya yang masih selamat atas nama Nofi Rizal Fachrudhin S asal Ngawi, Jawa Timu dan Sri Giri Dino Haryanto asal Lebak, Banten hingga saat ini kondisinya masih stabil dan menjalani perawatan intensif di RS SOS Tembagapura.

Terkait kejadian itu, aparat kepolisian setempat sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi dan akan segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Tim kami masih menunggu informasi lanjutan dari Tim Departemen Underground PT Freeport apakah lokasi itu sudah steril untuk dilakukan olah TKP. Untuk sementara waktu operasi tambang di area tersebut dihentikan sementara. Sedangkan di area tambang bawah tanah lainnya masih tetap beroperasi seperti biasa," demikian Victor Dean Mackbon.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017